David Misra

Sejatinya setiap langkah kaki mendekatkan pada kematian, mari tinggalkan jejak dengan tulisan yang menginspirasi yang bisa menjadi amal sholeh di negeri akhirat...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kenangan Bersama Adinda

Kenangan Bersama Adinda

Tersebutlah nama Adinda Alma Vidia, aku memanggilnya Dinda, tempo hari aku bertemu dengan Dinda dan Mamanya ketika aku ingin berangkat mengajar, Mamanya memanggil dan kami pun mengobrol singkat karena aku sedang terburu-buru agar sampai ke SMK dengan tepat waktu.

Gambaran-gambaran peristiwa masa lalu pun berhamburan di benak dan fikiranku. Dinda sekarang sudah kls 12 terlihat cantik layaknya gadis remaja yg sedang tumbuh, selain cantik juga terlihat cerdas walau pun agak manja karena tidak pernah lepas dari mamanya untuk urusan antar jemput sekolah, mungkin karena ia bungsu dari dua saudara, wajarlah jika Mamanya yang "single parent" sangat sayang padanya.

Ketika harus konsen kuliah merampungkan skripsi, aku tidak mengajar di sekolah, aku mnjadi guru privat beberapa siswa SD untuk semua mata pelajaran SD khususnya matematika dan english.

Dinda adalah salah satu murid privatku yang paling rajin, bayangkan saja jika di tempat lain waktu privatku maksimal 1,5 jam tapi jika di rumah Dinda bisa 4 sampai 6 jam, privat di selingi sholat brjamaah, makan siang atau pun makan malam jika privatnya kisaran sore sampai malam.

Jika murid-murid privat yg lain, aku lelah untuk membujuk belajar tapi Dinda tidak perlu dibujuk belajarnya semangat di atas 100% sampai-sampai akunya yang sudah berniat pulang tetapi dia masih saja ingin belajar. luar biasakan ya?....

Cara belajar kami dulu, membahas bab yang akan diajarkan gurunya di sekolah, sebelum sekolah mengajarkan kami sudah khatam bab itu sampai-sampai latihan soal-soalnya kami lalap habis, ludes.

Jika waktu itu aku minta dia menghafal poin-poin penting tentang prediksiku untuk soal-soal ulangan yang akan diktayangkan oleh gurunya, dia sangat antusias dan terbukti besoknya hafal dan mendapat nilai yang sangat memuaskan.

Aku tak pernah hitung-hitungan bayaran privat dari mamanya karena semangat belajarnyalah yang membuat aku jg semangat mengajar privat meski pp naik angkot atau pun ojeg, kadang diselingi jalan kaki menuju gang-an rumahnya.

Kegiatan privat dengan Dinda mulai agak jarang ketika aku sudah mulai berumah tangga dan istriku melahirkan anak yang pertama, aku mulai hitungan waktu karena pada saat itu, istri dan anakku juga membutuhkan keberadaanku lebih lama di rumah.

Seiring itu, aku transfer Dinda untuk diprivat temanku, guru bujang yg masih punya banyak waktu untuk mengimbangi semangat belajarnya.

Menurutku untuk urusan giat dan rajin belajarnya Dinda, belum ada yg mengalahkan selama aku menjadi guru privat. I Swear....

Teriring do’a semoga Dinda bisa mnjadi insan yg bermanfaat, berprestasi, berguna bagi sesama dan bermanfaat bagi umat manusia.

Sukses terus buat Dinda, banggakan Mama dan guru-guru mu ya nak.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post