David Misra

Sejatinya setiap langkah kaki mendekatkan pada kematian, mari tinggalkan jejak dengan tulisan yang menginspirasi yang bisa menjadi amal sholeh di negeri akhirat...

Selengkapnya
Navigasi Web
Obstacles and How to Overcome, My Experience nih D

Obstacles and How to Overcome, My Experience nih D

“Belajar bahasa Inggris itu awalnya sulit tapi jika kita mau mengenal dan mempelajarinya kita akan jatuh hati.” (David Misra)

Perkenalkan Bapak Ibu, Nama saya David Misra, saya guru bidang studi produktif perhotelan di SMK Negeri di bilangan Tambun Selatan, yang sedang mengampu kuliah Pendidikan Bahasa Inggris S2 Kelas 2b. Senang sekali bisa berbagi pengalaman dalam mempelajari bahasa Inggris.

Kendala dalam Belajar Bahasa Inggris dan Cara Saya Mengatasinya, antara lain:

1. Waktu saya awal SMP terus terang saya kurang minat dengan pelajaran bahasa Inggris karena menurut saya pelajaran bahasa Inggris itu sulit, sampai saya bertemu dengan Pak Guru yang bernama Mr. Ali Jaya Latumona, sya mulai termotivasi untuk belajar bahasa Inggris. Jadi kendala awal adalah kurangnya minat dan motivasi dalam diri akan pentingnya belajar bahasa Inggris. Lalu kenapa akhirnya saya termotivasi? Beliau bercerita kepada kami semua murid-muridnya bahwa orang yang mau belajar bahasa Inggris dan kemudian menjadi mahir dalam bahasa Inggris itu seperti emas yang berada di selokan, kalau orang tahu ada emas walaupun di selokan pasti orang akan cari karena berharganya emas tersebut. Waktu itu jujur…saya merasa sangat termotivasi dan akhirnya mulai serius dalam belajar bahasa Inggris. Beliau juga bercerita tentang pengalamannya sewaktu belajar bahasa Inggris sambil mengembala ternaknya sewaktu kecil, di mana kandang ternaknya penuh dengan kata-kata bahasa Inggris. Luar biasa ya… Beliau juga mengajarkan tobe dan tenses dengan sangat jelas, mengajari kami untuk menghafal banyak noun dan verb, mengajari kami agar semangat dalam belajar bahasa Inggris dengan menulis ratusan kata, saya sangat bersyukur pada Allah SWT., ditakdirkan mempunyai guru seperti Beliau dan bila saya teringat Beliau saya mendo’akan semoga Beliau di tempatkan di surga-Nya. Aamiin

Pada masa SMP ini juga saya sempat mengikuti les di rumah Mr, Ali Jaya dan diajarkan oleh anak Beliau yang pertama. Saya sangat menyukai kursus itu. Saya sempat juga kursus bahasa Inggris di Pamitran Tambun.

Cara saya mengatasinya: menumbuhkan motivasi dalam diri akan pentingnya belajar bahasa Inggris dengan inspirasi dan bimbingan Guru.

2. Pada masa kelas 1 SMA terus terang saya kehilangan figur Beliau… semangat saya agak kendor belajar bahasa Inggris waktu itu. Faktor kendala yang kedua Faktor kehilangan guru favorit. Saya agak terseok-seok belajar bahasa Inggris di kelas 1, saya faham dan mengakui kesalahan saya sekarang karena pada saat itu saya terlalu berharap pada manusia, harusnya saya bisa mandiri dan terus menjaga semangat. Di kelas 2 SMA Alhamdulillah bertemu dengan guru yang bagus lagi namanya Mr. Agus, cara mengajarnya bagus dan tegas, di kelas 3 saya bertemu dengan guru yang lain lagi… saya sering berusaha menjawab karena pemahaman tenses dari SMP tapi waktunitu gurunya kurang respon… saya jadi tidak terlalu semangat untuk mengikuti. Di SMA saya merasa stagnan dan hanya sedikit perolehan bahasa Inggris yang saya kuasai.

Cara saya mengatasinya : tetap berusaha semangat untuk mencapai nilai UN bahasa Inggris yang bagus

3. Pada saat kuliah S1 di UNJ jurusan Pendidikan Ekonomi saya berkesempatan belajar bahasa Inggris Bisnis, kami banyak mengulang tenses, aactive dan passive voice juga ada kuliah praktik berpidato bahasa Inggris di akhir-akhir perkuliahan, Saya terkesan dengan bahasa Inggris sewaktu di perkuliahan S1. Melihat teman-teman yang semangat mengikuti perkuliahan bahasa Inggris Bisnis saya juga jadi terbawa arus semangat, waktu itu semangat saya seperti bangkit kembali, tetapi karena waktu itu saya mengampu mata kuliah yang bukan jurusan bahasa Inggris saat S1 membuat saya kurang terlalu fokus dengan bahasa Inggris.

Cara saya mengatasinya: Berusaha memahami, belajar dan menghafal untuk mencapai nilai maksimal kuliah bahasa Inggris Bisnis.

4. Sebelum lulus kuliah S1 pada semester 3 saya sudah mengajar Fisika di SMP Swasta dekattempat tinggal untuk membantu biaya ongkos kuliah karena Ayah sudah almarhum sejak saya kelas 2 SMA. Tapi.. saya tidak lama mengajar Fisika hanya 1 semester saja di semester depannya bentrok dengan jadwal perkuliahan. Pada semester 8 saya mengajar Matematika dan Bahasa Inggris di SD swasta ternama. Saya bahagia bisa mengajar bahasa Inggris di sekolah dasar. Saya ajarkan para siswa pelafalan bahasa Inggris dengan berbagai ekspresi dan nada. Saya ajarkan melalui nada dan lagu. Waktu itu saya mengajar bahasa Inggris di kelas bawah (kelas 1 SD).

Kendala waktu itu belum banyak pembendaharaan Nada dan Lagu dalam bahasa Inggris.

Cara saya mengatasinya dengan banyak bertanya dan belajar pada guru-guru yang lebih berpengalaman. Alhamdulillah mereka sangat terbuka dan baik sekali. Mereka respect to sharing ilmu pada saya. Waktu itu belum ada internet dan yuotube masih manual mencari ilmu mengajar bahasa Inggris dengan banyak bertanya dan berdiskusi degan guru-guru yang lebih berpengalaman.

Alhamdulillah saya juga berkesempatan menjadi guru honorer bahasa Inggris di SD Negeri dan SMK N SATU ATAP yang masih menumpang di SD N ( SD N Pagi sedangkan SMP nya siang sampai sore hari). Pada saat itu saya berusaha belajar lagi dan mentransfer ilmu bahasa Inggris kepada murid-murid di SD dan SMP. Alhamdulillah mereka senang dan bahagia belajar dengan saya. Masih ada beberapa mereka yang bertegur sapa dan berdialog dengan saya di media sosial.

5. Pertama kali ikut tes CPNS tahun 2008 saat saya sedang senang-senangnya mendidik bahasa Inggris di SDN dan SMP N Satu Atap, kepada para siswa, saya banyak meminta dido’akan agar bisa lulus tes CPNS dan Alhamdulillah cita-cita itu pun akhirnya tercapai… tapi sayangnya… SK CPNS saya bukan mata pelajaran bahasa Inggris tapi SK menjadi guru di SMK N dan mengajar bidang studi kewirausahaan. Kendala yang ke-5 Mengajar bukan bidang studi bahasa Inggris saya perlahan stagnan dengan bahasa Inggris sampai saya mengikuti Program “Guru Keahlian Ganda bagi Guru SMA & SMK”. Saya memilih untuk mengikuti jurusan Akomodasi Perhotelan, belajar selama 1 tahun dengan karantina 3 bulan di SMK N 9 Bandung, berjuang menuntut ilmu dan meninggalkan keluarga tercinta beberapa saat dan hanya bisa pulang 1 pekan atau 2 pekan sekali ke rumah di Cibitung, Bekasi.

Pada masa diklat Keahlian Ganda Akomodasi Perhotelan saya seperti bisa menemukan lagi bahasa Inggris, mata pelajaran yang saya sukai. Dalam istilah-istilah perhotelan di Housekeeping dan dialog-dialog di Front Office saya berjumpa lagi dengan bahasa Inggris. Saya bahagia bisa akrab lagi dengan bahasa Inggris.

Mengampu kuliah S2 Pendidikan bahasa Inggris seperti mengobati rasa kangen saya dengan bahasa Inggris semasa sekolah. Bertemu dengan teman-teman guru bahasa Inggris dan Dosen-Dosen yang berdedikasi membuat diri ini semangat lagi untuk belajar dan belajar di UNINDRA UNIVERSITAS tercinta.

6. Pandemi Covid-19 menjadi kendala perkuliahan bahasa Inggris secara offline saat ini. Solusinya kita belajar dan berdiskusi via online dengan berbagai aplikasi antara lain: zoommeeting, webex, google meet, google classroom, google form dan whatsapp. Bisa banyak belajar dsn mendapatkan hal-hal serta pengalaman-pengalaman baru dalam mengatasi kendala pembelajaran di kala pandemi. Kadang muncul rasa pesimis dan bosan dalam pembelajaran jarak jauh (online) di rumah, Alhamdulillah bisa saya atasi dengan berdialog dan sharing dengan teman-teman perkuliahan. Bahagia karena teman-teman sangat support dan membantu. Dosen-Dosen juga banyak membantu dengan memaklumi dan memahami kondisi mahasiswanya dengan memberikan pembelajaran jarak jauh yang kondusif. Terima kasih banyak untuk Ibu dan Bapak Dosen. Semoga Allah SWT., memberikan kesehatan, kebahagiaan dan melancarkan aktivitas kita semua serta segera memulihkan kondisi ini dan bisa kembali seperti sedia kala. Aamiin

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Menginspirasi pak bisa ditiru.terimakasih

25 Jun
Balas

Hatur nuhun Bu Yosi

25 Jun



search

New Post