Pagi ketika Langit cerah benderang

Betapa indahnya jika Ibu selalu bisa berada di rumah, menemani kalian bermain di halaman rumah.

Rasanya begitu sangat menyenangkan, menggajak jalan jalan mengelilingi halaman rumah,dsb..

Tapi maafkan Ibu, Nak. Ibu tidak bisa.

Setiap Pagi ibu harus bergegas, pergi kesekolah.

Maafkan ibu harus pergi bekerja.

Menitipkan kalian pada nenek….di masa bayi kalian

Memasrahkan kalian kepadanya.

Nak, mohon jangan benci Ibu.

Sungguh meliat wajah kalian saat ingin berangkat itu membuat mata ini berkaca kaca sedih rasanya...apalagi sampai meliat tangisan kalian setiap kali Ibu pamit kerja sudah cukup menyayat hati Ibu, Nak.

Jangan tambah beban Ibu dengan membenciku.

Anakku, saat ini yang kalian tahu hanya Ibu tidak ada di sisi kalian.

Mungkin ibu melewatkan momen langkah pertama kalian di usia kaka aisy dari 2 bulan sampai 3 thn, adik zameena dari usia 2 bulan- smpai skrg…

Mungkin bukan Ibu orang yang mengajarimu sikat gigi sendiri,makan dsb.

Tapi ketahuilah Anakku, bahwa apa yang Ibu lakukan semata-mata untuk kalian.

Bukan Nak, ini bukan hanya soal materi.

Ibu ingin kalian belajar, bahwa menjadi seorang Ibu tidak menghentikan langkah seorang wanita dalam berkarya.

Ibu ingin kamu tahu, bahwa meskipun Ibu harus bekerja… Ibu melakukannya dengan rasa suka cita.

Karena tidak ada Ibu yang tidak menginginkan yang terbaik untuk anaknya.

Karena hujan, panas, atau macet tidak menghentikan tekad Ibu mempersiapkan bekal masa depan kalian

Jika Ibu harus bekerja membanting tulang, mohon jangan benci Ibumu.

Sesungguhnya kami hanya ingin kalian bernasib lebih baik daripada orangtua kalian……

~ Untuk semua Ibu bekerja di luar sana. Semangat! semua akan indah pada waktunya ~