MOMMY UMBRELLA GIRL

Debrine Stefany, S.Pd., M.Pd.

Sebentar lagi ada momentum hari spesial untuk seorang ibu, malaikat tak bersayap dalam hidupku. Peringatan hari ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Ini kali kedua peringatan itu terasa sepi dan tak segurih saat masih ada lelaki hebatku. Tahun kedua ibuku melewati peringatan hari ibu tanpa sosok ayah di sampingnya. Ketika tahun 2020 peringatan tersebut hambar sebab ibuku sedang berduka atas kepergian ayah untuk selamanya dan tahun ini rasa itu akan menggores kembali hatinya yang selalu merindukan ayah. Namun, setidaknya momentum itu akan ditemani oleh seorang cucu yang cantik dan memiliki sebagian sifat maupun pesona khas eyang akungnya kemudian ada kedua anak-anaknya dan kedua menantunya pula yang akan memeriahkan peringatan hari ibu nanti di bulan ini.

Ingatanku seolah mundur ke masa kecilku, sosok ibu yang aku miliki memanglah wanita wonder woman super double protektif hingga aku berkeluargapun dan adikku yang baru saja berkeluarga juga, kita masih diberi kasih sayang yang luar biasa oleh ibu tercinta. Benar sekali “Tak Ada yang lebih Indah dari Kasih Sayangmu” ungkapan ini akan ku tulis dalam untaian kata di lembaran putih bahkan terukir dalam sanubariku bahwa ibu yang mendampingiku hingga saat ini adalah wanita hebatku yang tak mengenal rasa lelah walau badai ini belum berlalu. Bagiku kau adalah Mommy Umbrella Girl yang selalu memberikan kasih sayangmu ibarat sebuah payung besar dan selalu melindungiku dan adikku. Semenjak kepergian ayah, ibuku harus bangkit walau tertatih menata kembali hatinya yang hancur tak berbekas demi kebahagian anak dan menantunya, serta cucu semata wayangnya.

Senyum khas di bibirmu berusaha kau tunjukkan padahal di balik kita semua kau seringkali menangis menahan rasa rindu pada ayah. Ibu sungguh besar pengorbananmu demi keluarga kita, rasanya aku tak mampu untuk membalas setiap kucuran keringat perjuanganmu maupun perngorbananmu hingga aku dewasa pun ku masih bergantung padamu. Kaulah harta berhargaku yang ku miliki kini, tak ada yang lebih penting dalam hidupku kecuali melihatmu sehat dan baik-baik saja. Jarak kita lintas dua kabupaten yang membuat diriku tak bisa berkunjung secepat burung terbang dengan rutinitas kedinasan yang begitu padat dan ketat, namun kecanggihan digital membuatku tetap dekat bersamamu melalui v-call komunikasi kita bisa melepas rindu bahkan curhat colongan di sela-sela kesibukan kita.

Bulan ini penuh kisah yang membuat hatimu harus sedih atau senang sebab bulan Desember pasti mengingatkanmu akan kehilangan yang tak terduga meninggalnya ayah di tanggal 16 Desember sekaligus momentum ulang tahun menantumu yang perempuan dilanjutkan dengan momentum ulang tahun anak perempuanmu di tanggal 23 Desember, ada juga momentum hari libur Natal yang biasanya keluarga kita berkumpul untuk barbique bersama dan libur akhir tahun setelah ujian sekolah yang biasanya wajib ayah lakukan dengan mengajak kita liburan menyambut pergantian tahun. Namun, momentum itu dalam keluarga kita kini menjadi kisah yang tak terlupakan dan menjadi bahan refleksi diri mengenang kebersamaan bersama ayah dulu.

Ibu tetaplah kuat meski kini ayah berbeda alam dengan kita. Aku ingin hari-harimu penuh canda tawa bersama kami sebagai pelengkap di masa tuamu. Kita akan menua bersama melanjutkan kisah ini dengan kebahagiaan dan berusaha menghapus kesedihan di antara kita dengan kekompakan yang selalu kita pupuk setiap hari menjadi untaian kisah kasih keluarga Stefany.