Dede Erlina

Aku, saat ini mengabdikan diri sebagai guru IPA di SMP 3 kota Solok Sumatera barat sudah 15 tahun lamanya. Aku ikut tes PNS tahun 2004 beberapa bulan set...

Selengkapnya
Navigasi Web
Corona Cepatlah Berlalu

Corona Cepatlah Berlalu

Guru, sebuah profesi istimewa yang tiap hari punya cerita berbeda. Tidak hanya mengajar atau menyampaikan materi, tetapi guru juga harus menjalankan fungsinya sebagai seorang pendidik. Mendidik inilah yang merupakan hal berat bagi seorang guru karena yang diolah adalah hati dan karakter para siswanya. Guru harus siap sedia menjadi teman bercerita para siswanya, memberikan nasehat , atau memberikan solusi apabila ada siswa yang sedang menghadapi masalah baik itu masalah terkait proses belajar atau masalah pribadi yang berkemungkinan mengganggu konsentrasi siswa saat belajar.

Beberapa waktu yang lalu, salah seorang siswa menghubungi saya via WA pribadi. Dia mengatakan kalau dia sangat rindu sekali sekolah, rindu bercerita dan curhat dengan saya. Siswa ini termasuk salah seorang siswa yang sering bercerita dengan saya mengenai masalah keluarganya, karena si anak berasal dari keluarga broken home. Dulu dia sering bercerita betapa dia sangat tidak nyaman dengan pertengkaran kedua orang tuanya yang hampir setiap hari terjadi yang menyebabkan dia malas berada di rumah. Tak terbayangkan hampir dua tahun belakangan dia terpaksa berada di rumah 24 jam sehari dan masih mendengarkan pertengkaran itu setiap hari. "Saya rindu sekolah buk, rindu tertawa bersama teman-teman, kangen mendengarkan nasihat dan marah-marahnya ibuk". curahan hatinya di WA tersebut. Hati ini seperti teriris, ikut merasakan betapa dia tersiksa dengan semuanya. Tak ada tempat untuk lari atau bercerita melepaskan beban di hati seperti biasanya saat dia curhat dan saya menggenggam tangannya atau ikut menangis bersamanya.

Cerita di atas baru satu kisah yang muncul saat PBM di masa pandemi. Begitu banyak dilema dan problem yang muncul selama kita dipaksa untuk melakukan pembelajaran secara daring, cerita lain yang membuat kami para guru terharu adalah kisah salah seorang peserta didik kami yang tinggal di salah satu desa di kabupaten Sijunjung. Siswa kami ini harus rela berpanas-panas di area persawahan hanya demi bisa mendapatkan sinyal agar bisa tetap ikut proses belajar dari kampung halamannya. Peserta didik yang lain, yang berasal dari Jambi, karena PBM daring dan tidak mungkin tetap tinggal di tempat kost, maka yang bersangkutan mengikuti proses pembelajaran dari Jambi saja. Yang membuat kami terharu, semua hardcopy tugas-tugas sekolahnya tetap dikirimkan dengan cara dipaketkan ke sekolah.

Cerita-cerita di atas mungkin hanya sekelumit kisah haru biru pembelajaran daring. Lebih kurang satu setengah tahun lamanya para guru, siswa, dan orang tua berkolaborasi agar Corona ini tidak mengganggu keberlangsungan pendidikan para anak bangsa. Pastinya bukan hal yang mudah memindahkan proses pembelajaran dari ruang kelas ke kamar para siswa dirumah. Ada begitu banyak kendala yang harus dihadapi seperti akses internet, pengaruh negatif internet yang semakin hari semakin merusak mental para siswa, ketidakmampuan orang tua untuk menyediakan sarana belajar daring seperti android dan paket data, ketersediaan waktu para orang tua untuk mendampingi siswanya saat belajar, dan juga ketidakmampuan beberapa orang guru untuk membuat pembelajaran daring yang efektif.

Cepatlah pandemi ini berlalu, karena kami para guru rindu memberikan nasehat kepada para siswa kami. Tidak semua siswa kami nyaman berada di rumah mereka sendiri, dan mereka butuh kami para guru sebagai tempat mereka melepaskan dan mengadukan beban hidup yang seharusnya belum menjadi tanggungan mereka.

Terakhir, mari tetap berdoa agar wabah covid 19 ini segera pergi jauh dari negeri indah ini. Sebagus apapun rancangan pembelajaran daring yang kita buat, tetap tidak bisa menggantikan proses interaksi yang terjadi di dalam kelas nyata. Betapa tatapan mata penuh arti dan sentuhan seorang guru langsung kepada anak didiknya sangat menentukan kualitas sebuah proses pembelajaran.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post