dede haryati

S1 Matematika, STKIP Kusuma Negara, lulus pada tahun 2007, saat ini mengajar di SMKN 1 Tambun Utara...

Selengkapnya
Navigasi Web

best practice Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi dan Dampak)Terka

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)

Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi dan Dampak)Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi : SMK Negeri 1 Tambun Utara

Lingkup Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan

Tujuan yang ingin

dicapai : Penerapan Model Problem Based Learning dapat meningkatkan motivasi blajar siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Tambun Utara Kabupaten Bekasi

Penulis : Dede Haryati, S.Pd

Tanggal : 16 November 2023

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

a. Latar Belakang Masalah

Latar belakang dipilihnya praktek pembelajaran ini adalah dari masalah-masalah yang muncul dalam kegiatan belajar mengajar Matematika di kelas:

1. Rendahnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran Matematika

2. Hasil belajar siswa masih rendah

3. Kesulitan saat membuat/membentuk kalimat matematika

4. Siswa jarang mengerjakan bentuk uraian berbasis masalah (soal cerita) sehingga siswa belum terbiasa menentukan cara yang digunakan untuk menjawab soal tersebu

5 . Guru masih menggunakan metode konvensional/ceramah sehingga siswa tidak aktif terlibat didalam pembelajaran

6. Belum menggunakan media pembelajaran yang menarik.

Dari keenam point diatas dapat diambil kesimpulan

1. Kurangnya motivasi belajar siswa disebabkan proses belajar teacher centered, sehingga menyebabkan siswa kurang aktif

2. Metode Pembelajaran yang belum sesuai

3. Kondisi lingkungan siswa yang menjadi penyebab rendahnya motivasi belajar siswa

Kurangnya guru memvariasikan model pembelajaran menyebabkan pemahaman siswa akan pelajaran matematika menjadi kurang, sehingga guru kesulitan dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif. Hal ini tampak pada rendahnya motivasi siswa yang tercermin dari sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran yaitu sebagai berikut; (1) siswa jenuh belajar matematika karena anggapan mereka Matematika terlalu sulit (2) siswa jarang membuat PR Matematika (3) dalam pembelajaran di kelas siswa kurang fokus terhadap pembelajaran terbukti dari masih banyak siswa yang mengobrol pada saat pembelajaran berlangsung.

Salah satu model pembelajaran yang dapat mengatasi permasalahan di atas yang sekaligus dapat menghadirkan suasana pembelajaran yang menyenangkan adalah model Problem Based Learning (PBL).

Prinsip pokok yang mendukung prinsip Problem Based Learning (PBL) adalah pendidikan formal pada diri sendiri, bahwa pembelajaran adalah awal dari penempatan masalah, pertanyaan atau keinginan untuk memecahkan kebingungan yang dialami oleh pebelajar (Yasa, 2002)

Setelah melakukan praktik pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran PBL, penulis dapat menyimpulkan bahwa praktik ini berhasil digunakan untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa kelas X SMK Negeri 1 Tambun Utara dalam dibuktikan dari hasil belajar siswa yang meningkat secara signifikan.

b. Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan ?

Model Problem Based Learning (PBL) penting untuk dibagikan karena dengan model pembelajaran ini, siswa bisa berkolaborasi dengan guru dan dengan sesama siswa lain sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi aktif dan kegiatan pembelajaran berpusat kepada siswa. Selain itu, siswa dilatih untuk mengemukakan pendapatnya dalam forum diskusi. Dengan cara ini materi pembelajaran bisa lebih cepat dikuasai peserta didik, karena mereka terlibat langsung dalam pemecahan masalah dan materi inti lebih mudah untuk diingat.

Dengan praktek ini diharapkan dapat memotivasi diri saya sendiri menjadi guru yang lebih baik lagi.

c. Peran dan tanggung jawab

Peran dan tanggung jawab saya sebagai guru adalah:

- mencari cara agar pembelajaran di dalam kelas mampu mencapai tujuan pembelajaran,

- memotivasi belajar siswa,

- meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa serta terbiasa untuk mampu berpikir analisis terhadap permasalahan kontekstual.

Oleh sebab itu sebagai guru, yang saya terapkan adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Sehingga dalam langkah-langkah pembelajaran harus sesuai dengan sintak-sintak yang ada pada Problem Based Learning (PBL).

Tantangan:

Apa saja yang menjadi tantanganuntuk mencapai tujuan tersebut ? siapa saja yang terlibat ?

Tantangan yang dihadapi adalah :

Berdasarkan analisis yang dilakukan, kurangnya pemahaman siswa tentang Barisan dan deret, adalah:

1. Beberapa siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.

2. Rendahnya motivasi siswa dalam menyampaikan pendapat

3. Kurang fokusnya siswa dalam belajar.

4. Kegiatan belajar mengajar masih berpusat pada guru

Berdasarkan permasalahan di atas, tantangan yang dihadapi guru adalah

1. Pemilihan metode pembelajaran yang kreatif dan variatif yang dapat menarik perhatian siswa

2. Penggunaan Media pembelajaran yang sesuai dengan materi

3. Guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

4. Kemampuan pengelolaan waktu yang terbatas untuk memaksimalkan proses pembelajaran, mulai dari simulasi/praktik, diskusi, dan presentasi.

Dalam proses pembelajaran ini yang terlibat adalah :

1.Dosen Pembimbing

2. Guru Pamong

3.Kepala Sekolah

4.Penulis sebagai guru

5.Siswa kelas 10

6. Rekan sejawat dan pihak-pihak lain di SMKN 1 Tambun Utara

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/strategi apa yang digunakan/bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat/apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini ?

Langkah yang diambil untuk mengatasi masalah tersebut adalah

1. Guru memilih metode pembelajaran yang lebih kreatif dan variatif, yang bisa memunculkan keaktifan siswa dalam menganalisis sebuah permasalahan. Dalam praktek ini, guru mengaplikasikan model PBL

Diawal pembelajaran, siswa diajak untuk menyaksikan video tentang materi Barisan dan deret aritmatika dan contoh soal yang berhubungan dengan Barisan dan deret aritmatika dalam kehidupan sehari-hari

2.Guru menggunakan media pembelajaran yang sesuai dalam kegiatan pembelajaran Matematika materi Barisan dan Deret aritmatika, dengan membuat PPT sehingga diharapkan para siswa termotivasi untuk menyampaikan pendapat.

3.Guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan pada saat kegiatan belajar Barisan dan Deret aritmatika dengan adanya games. Proses pembelajaran yang efektif dan menyenangkan akan menjadikan siswa lebih aktif selama proses pembelajaran berlangsung.

a. Strategi:

1. Melakukan kolaborasi dengan rekan sejawat untuk penyusunan perangkat dan instrumen yang akan digunakan saat pembelajaran.

2. Memaksimalkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran dikelas. Mendorong dan memotivasi siswa dalam pembelajaran dan pemberian reward.

b. Proses:

1. Menyusun desain pembelajaran yang akan dilaksanakan.

2. Menyiapakan perangkat pembelajaran yang dibutuhkan meliputi modul ajar, LKPD, bahan ajar, media pembelajaran, soal kuis, instrument penilaian, dan platform yang digunakan.

3. Menerapkan LKPD dan bahan ajar yang sudah disiapkan dalam platform yang digunakan pada saat proses pembelajaran.

4. Guru memberi salam, menyapa siswa untuk memberikan semangat, dan juga menanyakan kesiapan siswa untuk menerima pembelajaran.

5. Membiasakan siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran agar ilmu yang dipelajari berkah dan sebagai rasa syukur karena telah diberikan nikmat sehat.

6. Absensi siwa, memberikan apersepsi pada siswa, agar mereka mempunyai motivasi mengenai materi yang akan dipelajari hari ini, sehingga mereka akan lebih siap dan paham pada materi tersebut.

7. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

8. Memberikan pertanyaan pemantik pada siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis pada siswa.

Membimbing siswa baik secara individu maupun kelompok selama proses pembelajaran dalam diskusi kelompok untuk menyelesaikan permasalahan dalam LKPD guna menemukan konsep materi pelajaran yang diharapkan. Dalam hal ini siswa belajar untuk meningkatkan kemampuan literasi, berpikir kritis, kreatif, kolaboratif dan komukatif.

9. Melakukan observasi sikap dan keterampilan selama proses pembelajaran.

10. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas yang nantinya akan ditanggapi oleh kelompok lain.

11. Mengevaluasi hasil diskusi kelompok siswa serta memberikan penguatan terhadap konsep yang telah ditemukan secara mandiri oleh siswa sehingga diharapkan pembelajaran menjadi lebihbermakna.

12. Memberikan soal kuis secara mandiri untuk mengukur kemampuan personal siswa.

13. Guru bersama siswa membuat kesimpulanmateri yang sudah dipelajari.

14. Melakukan refleksi terkait dengan proses pembelajaran yang sudah dilakukan.

Yang terlibat:

1. Rekan sejawat

2. Peserta didik

Sumber daya yang dimiliki:

1. Input siswa yang memiliki gaya belajar yang bernaneka ragam.

2. Kemauan untuk meningkatkan peran aktif siswa selama prosespembelajaran.

3. Kemauan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada siswa.

4. Rekan sejawat yang aktif mendukung.

5. Sarana dan prasarana yang mendukung untuk melaksanakan aksi.

Refleksi hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari langkah-langkah yang dilakukan ?Apakah hasilnya efektif ? Mengapa ? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, apa yang menjadi factor keberhasilan atau ketidakberhasilan daristrategi yang dilakukan

? apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut ?

a. Dampak aksi

Refleksi hasil praktek pembelajaran:

1. Siswa merasa senang dan bersemangat dengan belajar berkelompok, lalu bisa melakukan diskusi. Saat berdiskusi mereka bisa bekerjasama dengan teman lainnya dalam memecahkan suatu permasalahan dan dapat memahami materi

Barisan dan Deret aritmatika dengan baik.

2. Siswa termotivasi memberikan pendapat ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.

3. Siswa menjadi aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan model PBL dengan membuat PPT Barisan dan Deret aritmatika yang berhubungan dengan masalah sehari-hari

Dampak yang bisa dilihat:

1. Bagi para siswa, melalui model PBL ini mereka terlihat lebih bersemangat dan aktif dalam melaksanakan proses pembelajaran.

2. Siswa yang semula enggan menyampaikan pendapat, akhirnya mereka menjadi aktif berpendapat.

3. Pembelajaran tidak lagi teacher's centered, tetapi menjadi student's centered.

4. Terjalin kerjasama yang baik antara guru dan siswa, antara guru dengan teman sejawat, yang sudah membantu terlaksananya

proses pembelajaran ini.

5. Guru mendapatkan feedback yang positif dari siswa tentang pembelajaran ini yang dirasakan fun dan mudah diikuti.

Apakah hasilnya efektif?

Ya. Melihat dari hasil pembelajaran yang dilakukan, dimana siswa menjadi lebih aktif , lebih bersemangat dan lebih termotivasi dalam memperoleh hasil pemecahan masalah yang dihadapi dengan bekerja sama dengan teman sekelas dengan penuh tanggung jawab, guru merasa bahwa metode ini sangat efektif.

Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan:

Penulis mendapatkan respon positif dari siswa dan guru lain dengan adanya penerapan model PBL dalam pembelajaran ini. Penulis pun mendapat respon positif dari Kepala SMKN 1 Tambun Utara

Hal yang menjadi faktor ketidak berhasilan dari pembelajaran ini Refleksi hasil praktek pembelajaran yaitu adanya perbedaan mencolok tingkat pemahaman beberapa siswa dibanding yang lain. Pembelajaran yang bisa diambil dari keseluruhan proses

tersebut: Pembelajaran yang penulis dapat dari keseluruhan proses yang telah dilakukan adalah susasana belajar mengajar di kelas menjadi lebih menyenangkan karena semua siswa terlibat aktif di dalam kegiatan pembelajaran. Setiap siswa juga menjadi

meningkat kemampuannya dalam berpikir analisis dan bersosialisasi dengan temannya

Daftar Pustaka

Ediyanto, harsasi, 2020, Matematika kelas X. Jakarta.pusat kurikulum dan pembukuan

Siswanto, 2014, Matematika kelas X SMK dan MAK. Jakarta

DAIWI WIDYA, jurnal pendidikan FKIP UNIPAS

Beranda > Vol 7, No 5 (2020) > Diarsa

https://ejournal.unipas.ac.id/index.php/DW/article/view/678

DOI: https://doi.org/10.37637/dw.v7i5.678

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post