CAPEK LHO JAUH DARI AGAMA ITU
Berbicara mengenai Islam, bukan sebatas pembahasannya hanya diibadah ritual saja. Akan tetapi mengatur segala aspek kehidupan mulai dari memejamkan mata sampai membuka mata. Ironinya di zaman sekarang, orang sudah tidak lagi mau bahkan seperti merasa ‘jijik’ bila berbicara mengenai Islam. Dianggap kuno, so tahu dan so suci oleh sebagian orang.
Padahal sekarang kita amat dimanjakan oleh IPTEKS untuk mengakses ilmu. Kita tidak bisa beralasan apa-apa lagi untuk tidak paham di era yang luar biasa perkembangan ilmunya. Hemat saya, tidak ada alasan lagi manusia menjadi bodoh saat ini. Pengetahuan apapun mudah untuk diakses. Masalahnya hanya ada pada diri kita sendiri, mau atau tidak?
Ada hal yang ganjil yang kurasakan saat ini. Ketika orang meneriakan kebenaran dan mencoba bersuara agar menjauhi yang munkar, malah dianggap aneh bahkan dipenjara. Tengoklah pemberitaan di TV. Bila ada seorang ulama, kiyai, ustad yang berbuat kesalahan, kita berargumen “Agamanya cuman kedok belaka!” Tapi ketika tokoh idolanya yang berbuat kesalahan, mati-matian kita akan membela dengan kalimat “Tidak ada manusia yang sempurna”.
Satu yang ironi lagi yaitu bila ada seorang perempuan yang mengenakan hijab plus cadarnya, kita mencurigai wanita tersebut alirannya apa? Islamnya apa? Teroriskah? Tapi wanita yang tak mengenakan jilbab dan auratnya bisa kita nikmati secara gratis, kita tak berkomentar? Mengapa seseorang yang hanya menjalankan perintah tuhannya malah kita curigai? Lalu mereka yang mengabaikan perintah tuhannya malah kita diamkan saja?
Berjam-jam kita bisa menghabiskan waktu untuk menonton TV, membaca buku dan berbincang dengan teman. Tapi kita tidak kuat untuk berlama-lama dengan Al Quran. Padahal satu hurufnya saja rahmat, satu hurufnya ada 10 kebaikan, satu hurufnya ada pahala dan satu hurufnya mengandung berbagai hikmah.
Ketika agama diperdebatkan secara teknisnya saja, tapi realitasnya nol besar. Ketika para artis yang jadi idola bukan para ulama yang terbukti kualitas ilmu dan kesalehannya. Ketika lisan ini mudah mengomentari hidup orang lain tapi paling tolol mengomentari diri sendiri. Ketika kita sibuk mengkritisi apa yang dilakukan orang lain untuk menata masa depannya, sedangkan diri kita sendiri tidka melakukan apa-apa untuk masa depan kita. Ketika agama bukan lagi diprioritaskan. Maka tinggal menunggu kehancuran hingga kelak penyesalan itu ada.
Aku stopkan saja untuk mengkritisi orang-orang yang lebih antusias terhadap dunianya. Dia lebih memilih kesenangan sesaat di dunia tapi lupa kesenangan di akhirat. Toh gitunya setelah membaca tulisanku ini, bukannya dijadikan bahan intropeksi diri, malah menjadi bahan cacian dan hinaan “Ah si Dede so suci!” Anda boleh tak suka padaku. Anda boleh membenciku tapi silakan tanya ke diri Anda sendiri, capek kan kalau hidup jauh dari agama? Bukan merasa diri paling bersih dibandingkan yang membaca, boleh jadi diriku lebih busuk dan hina daripada yang membaca. Namun Allah masih baik dan menutup semua aibku hingga aku terlihat baik di mata kalian. Tapi kebusukan dan kehinaan diriku, semoga tak enjadi penghalang kita saling mengingatkan.
Belum cukupkah kemajuan Turki di bawah kendali Recep Toyib Erdogan menyadarkan kita bahwa ketika kita mau kembali kepada Al Quran dan Sunah, maka Allah akan menimpakan karunia dan rahmatNya yang luar biasa. Silakan search perihal kemajuan Turki dari aspek apapun.
Negara yang awalnya terkenal dengan Islam Sekulernya, sekarang berubah 180 derajat! Apa yang dilakukan Erdogan? Dia hanya mengatur negeranya sesuai dengan tuntunan Al Quran dan Sunah. Belum cukupkah ketika kesultanan Brunei mengatakan “Amerika dan Eropa jangan ikut campur urusan Negara kami! Karena kami akan menerapkan syariat Islam di Negara kami” Setelah keluar pernyataan ini, ditemukan pusat gas dan minyak bumi yang cukup untuk 1000 tahun di Brunei. Lihatlah sekarang Brunei, negaranya memang kecil tapi dihormati dan disegani. Belum cukupkah itu?
Anda mungkin tidak suka kepada konsep yang diajarkan oleh Islam, silakan Anda pergi kemanapun untuk belajar konsep lain yang diajarkan selain konsep Islam. Namun anda tidak akan merasakan puas dengan konsep tersebut dan akan puas ketika anda berhenti di titik Islam! … Sudah lelah rasanya kita berbicara prihal apapun. Pendidikan, kesehatan, kejahatan, kecerdasan ataupun teknologi. Lelah kan? Seminar dimana-mana, buku sudah bertebaran luar biasa dahysatnya tapi seperti tidak memberikan solusi. Mari kita kembalikan kepada Al Quran dan sunah. Sungguh Muhamad telah mencontohkan kepada kita dengan akhlak yang mulia. Masalahnya tinggal di kita, mau atau tidak mempelajarinya. Semoga bermanfaat.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar