GAK ADA YANG SALAH KOK KALAU HONORER MENGELUHKAN GAJI
Ga ada yang salah kok kalo honorer mengeluh soal gaji. Secara hukum sosial, bila masalah kebutuhan ekonominya belum selesai, ya akan berdampak pada masalah lainnya. Ini yang jadi dasar kenapa sosialisasi program-program dunia pendidikan seperti ga ada gunanya. Seminar, IHT, rapat evaluasi kinerja,ngisi raport asal capai KKM siswa, tidak betah di kelas dan lainnya akar permasalahannya ya soal gaji. Ini masalah akar. Kalau akarnya saja masalah, akhirnya dia merembet kemana-mana. Jangan dulu kita bicara nilai UKG para guru yang banyak di bawah rata-rata. Kesampingkan dulu retorika soal keikhlasan mengajar, pengabdian tanpa tanda jasa, profesi guru itu panjang umur dan retorika lainnya. Kita bicara soal gaji, hanya itu. “Lho kalau soal gaji ya bukannya itu kebijakan pemerintah?” Soal kebijakan pemerintah mengenai bayaran guru yang per jam itu kita diskusikan dalam jenis tulisan yang lain. Tujuan tulisan ini ya untuk kita-kita semua yang selama ini menganggap kalau guru mengeluh soal gaji itu seperti terhina. Kalian nyinyirin mereka yang pejuang honorer sembari jualan. Seolah mereka tidak professional. Seolah profesi gurunya hanya sekadar “yang penting masuk” dan tidak memiliki integritas. Dengerin nih kembali ke awal, kalau akarnya masalah alias ekonominya sudah bermasalah, ya berdampak alias merembet ke hal lainnya. Ibaratnya elu baru saja menikah. Belum punya rumah. Belum punya kendaraan. Penghasilan hanya cukup untuk makan pokok saja. Kalau itu masalahya, apa sempat elu berpikir untuk hal-hal lainnya? Ya minimal, selesaikan dulu masalah tersebut. Punya impian jangka panjang ya sah sah saja. Poinnya selesaikan dulu masalah ekonominya bukan? Anda menuntut guru memiliki kualitas mengajar di atas rata-rata? Kreatif dalam mengajar? Objektif dalam menilai? Kehadiran mengajar selalu 100%? Serta nilai UKG nya di atas rata-rata? Apakah itu semua akan tercapai kalau pikirannya terus memutar untuk membagi gajinya untuk makan, bensin, kuota serta listrik? Tidak masalah kalau dia punya bisnis lain, lah kalau penghasilan dari mengajar adalah penghasilan utama dan hanya itu satu-satunya? Ini bukan bicara dengan orientasi materi tapi suara honorer mengenai gaji seolah terus diblock untuk sebuah pengabdian. Para honorer bukan menuntut untuk langsung ada penyetaraan gaji yang sama. Tapi, berikan kesempatan bicara untuk itu bahwa itulah masalah pokoknya. Memang ada beberapa guru yang statusnya honorer tapi kualitas mengajarnya di atas rata-rata. Tapi berapa jumlahnya? Oleh karena itu, coba para PNS yang sertifikasinya turun, berilah selembar dua lembar untuk rekannya yang honorer. Para orang tua, sesekali kirimi guru anaknya kelebihan bahan makanan, buah-buahan, ikan atau sebagainya. Beli sesekali dagangannya. Jangan hanya bisa mempreteli dengan nyinyiran. Sudah gaji sedikit, dirapel pula, beban ngajar banyak, stress mikirin anak-anak nakal, disalah-salahkan eh coba jualan sampingan juga masih kalian nyinyiri. Para pejuang honorer, ganbate!
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semangat para pejuang honorer. Semangat berliterasi. Izin follow