Dede Heri Pramono

Hanya seorang pembelajar menulis. Sangat berambisi untuk tidak memiliki ambisi. Jika ada yang manfaat dari tulisan yang diposting, ambilah. Jika tidak ada yang ...

Selengkapnya
Navigasi Web

KULIAH ATAU KERJA? SAMA SAJA!

Melihat judul pada materi kali ini, “Kuliah atau Tidak? Sama Saja!” timbul pertanyaan kebanyakan umumnya yaitu sama dalam hal apanya? Bukankah selama ini yang sering terdengar yaitu ucapan “Kuliah negeri atau swasta? Sama saja!” Mending lanjutin bacanya oke.

Sebelum ke materi,coba perhatikkan hal-hal berikut ini : Seorang pedagang bakso,tiap hari berjualan bakso dari siang sampai larut malam berjualan baksonya,keringat bercucuran.Hakikatnya cuman 1 hal yang dikejar yaitu bahagia dan sukses.

Seorang nelayan,dengan bermodal sampannya..mengarungi ombak yang saling bergantian berdatangan dari kiri,kanan,belakang bahkan dari depan sekalipun. Apa yang ia kejar? Hanya Bahagia dan sukses

Seorang karyawan/I, berangkat masih pagi buta bekerja dengan ada yang sambil berdiri terus-menerus,duduk sekalipun hingga pulang sampai matahari telah kembali ke tempat terbenamnya. Hakikatnyapun hanya 1 yang dikejar. Bahagia dan sukses.

Seorang mahasiswa belajar terus menerus mencari berbagai pengalaman..kaki jadi kepala,kepala jadi kaki dalam belajarnya.hanya bahagia dan sukses yang dikejar.

Bahkan seorang pemalas pun yang tidak melakukan apa-apa,hidupnya selalu diselimuti oleh angan-angan semata.namun tetap bahagia dan sukses yang diinginkan

Namun tentunya hakikat bahagia dan sukses berbeda setiap persepsi seseorang. Pemahaman bahagia dan sukses bagi seorang tukang bakso mungkin pada tingkat dimana ia bisa menafkahi keluarganya,menyekolahkan anak-anaknya bahkan mungkin bisa mendirikan berbagai macam cabang tukang bakso dimana-mana. Pemahaman bahagia dan sukses bagi seorang nelayan,di samping sisi dia bisa mengais rizki dari hal yang dapat merenggut nyawanya juga bisa mencari modal demi sesuatu hal yang akan ia dirikan (bisnis misalnya)

Bahagia dan sukses bagi seorang karyawan/I mungkin saja ia bisa menabung dari hasil gajinya yang ia tabung dan dengan tabungannya ia bisa melakukan hal-hal positifnya seperti membantu keadaan ekonomi kedua orang tua dan sanak saudaranya, bahkan mungkin untuk meneruskan pendidikannya yang tertunda.

Bahagia dan sukses bagi seorang pemalas mungkin saja ia ingin bisa makan yang enak-enak dan pergi ke tempat yang ia inginkan. Namun terlepas daripada itu semua, hakikat bahagia dan sukses setiap orang tentunya berbeda tergantung pemahaman seseorang tersebut pada bahagia dan sukses itu seperti apa.

Jikalau memang begitu adanya,simpulan sederhana yang bisa diambil dari pernyataan-pernyataan diatas yaitu bahwa apapun yang dilakukan seseorang tujuannya hanya satu bahagia dan sukses yang tentunya harus diiringi dengan tujuan menggapai ridho Allah swt dan ridho Allah harus kita prioritaskan sebagai yang pertama.

Sekarang gua tanya,Apa untuk menggapai kesuksesan itu harus mengenyam pendidikan tinggi? Apa harus mempunyai gelar? Bukankah selama ini lowongan-lowongan pekerjaan di berbagai perusahaan tertulis persyaratannya mereka yang harus D3.S1,S2 Bahkan S3? Nah kalau sudah begitu gimana? Kalau memang demikian seharusnya,lantas bagaimana nasib mereka :

Hanya lulusan SD,SMP dan SMA? Drop out kuliahnya karena kurang biaya? Ingin kuliah tapi tak ada kesempatan? Desakkan orang tua yang mengharuskannya untuk kerja?

Pertanyaan selanjutnya,apa mereka harus terus menjadi karyawan berangkat pagi pulang sore untuk menggapai sukses? Apa mereka hanya terus bisa iri kepada teman-temannya yang kuliah? Apa mereka harus mengumpulkan uang terlebih dahulu untuk bisa kuliah? Tapi sampai kapan? Bagi perempuan,apa harus menikah dengan lelaki kaya terlebih dahulu agar bisa dikuliahkan karena himpitan ekonomi orangtuanya? Sudah…sudah jangan terlalu serius,untuk menjawabnya lebih baik kita kembali kepada judul dari bab ini,sama dalam hal apanya kuliah atau tidak?

SAMA-SAMA PUNYA NIAT Persamaan yang pertama bagi mereka yang kuliah atau tidak yaitu sama-sama punya niat.Niat dalam hal ini,kembali kepada orangnya masing-masing. *Bisa saja seorang mahasiswa berniat kuliah hanya sekedar gengsi semata. *Kuliah hanya paksaan orangtua. *Kuliah hanya untuk mengisi waktu kosong belaka. *Kuliah karena tidak tahu setelah lulus SMA harus berbuat apa. *Kuliah hanya untuk memperpanjang nama alias mendapatkan gelar saja! *Kuliah karena mengejar cita-citanya. *Kuliah karena kewajiban menuntut ilmu Itu hanya sederet niat yang mungkin bisa beragam.Namun,kembali kepada orangnya masing-masing. Sekaang, tujuan lu kuliah apa sob? Renungkan pertanyaan ini

Lantas bagaimana dengan mereka yang tidak kuliah? Mereka pun mempunyai niat masing-masing. *Tidak kuliah karena ingin membantu keuangan orangtuanya sehingga ia memutuskan kerja. *Tidak kuliah karena malas untuk belajar secara formal dan terikat oleh tugas-tugas tertulis. *Tidak kuliah karena menganggap sukses hak semua orang *Tidak kuliah karena berniat ingin membuka bisnis sendiri Itu pula sederet niat yang mungkin bisa beragam dan kembali kepada orangnya masing-masing.

Jika memang demikian adanya,hilangkanlah persepsi dan argumen : *Pantas dia sukses,toh gelarnya saja sampai S3! *Pantas dia kaya,kuliah di Universitas favorit! *Pantas dia berhasil,mempunyai kesempatan kuliah dengan beasiswa!

Sedangkan saya? *Cuman karyawan PT itupun bagian produksi! *Boro-boro prestasi,dapat rangking saja tidak! *Gimana mau kuliah, makan saja susah!

Sekali lagi hilangkan argument-argumen seperti itu. Sob, gue bukan menjudge orang yang kuliah itu tidak baik dan yang tidak kuliah itu baik. Juga guetidak menganjurkan untuk tidak kuliah. Jika ada kesempatan,dukungan ekonomi dari orangtua,beasiswa kuliahlah dengan sebenar-benarnya. Tapi bagi mereka yang tidak mempunyai kesempatan? Berusaha sudah,berdoa sudah,ihtiar sudah dan tawakalpun sudah ia lakoni tapi kalau Allah belum berkehendak,bisa apa? *Yang ingin gue tekankan bahwa,jangan sampai kita tidak bebuat apa-apa karena menyalahkan pihak kedua, entah menyalahkan ekonomi,lingkungan,pendidikan ataupun pemerintah. Sob,Allah maha kuasa dengan segala kekuasaannya,bergantunglah hanya kepadaNya jangan bergantung kepada yang lain.

*Bergantung kepada orang tua, Kalau mereka meninggal bagaimana? *Bergantung kepada TNI,Kalau mereka pensiun bagaimana? *Bergantung kepada orang kaya,kalau mereka bangkrut bagaimana? *Bergantung kepada presiden,kalau dia habis masa jabatannya bagaimana? Maka bergantunglah kepada Allah dalam meluruskan niat kita. Baik yang kuliah atau yang tidak,toh mereka sama-sama punya niat. Jika niat kita awalnya karena Allah. Yakin yakin yakin ngga akan kecewa! Pasti

Bagi yang ngga kuliah,coba perhatikan ini,renungkan bacanya dan tegaskan ke diri sendiri ! *Memang yang kuliah sudah ada jaminan bakal sukses? Hey sukses hak semua orang! *Mereka punya waktu 24 jam,kamu juga sama kan? *Tengok mentri Susi,apa dia kuliah? Hahahaha boro-boro SMA saja tidak! Tapi lihat bagaimana keadaannya sekarang? Anda bisa berfikir

Bagi mereka yang kuliah juga,baca ini dengan tegas ke diri sendiri! *Kalau Andrie Wongso yang gak lulus SD saja bisa tamat,kebangetan kalau lulusan sarjana gak jadi apa-apa! *Ngeluh dan pusing banyak tugas karena kuliah? Lebih pusing lagi orangtua yang nguliahin anaknya. *Sudah kuliah tapi kualitas keilmuan biasa saja? Buat apa? Ngga malu sama title masahiswa yang dipegang hah?

Sob,sudah paham maksudnya? Begini,intinya yang kuliah dan ngga kuliah mereka pasti mempunyai niat dan tujuan.Betul? Hidup ini indah,coba bayangkan kalau semua siswa yang lulus SMA dan sebagainya mereka melanjutkan kuliah bayangkan coba sendiri-sendiri. Allah tidak memberi kesempatan kepada kita untuk tidak kuliah,bukan berarti Allah tidak adil kepada hamba-Nya dan jangan berargumen : *Aku yang rajin belajarnya,tidak ada kesempatan ‘tuk lanjut pendidikan sedangkan temanku yang malas-malassan malah banyak kesempatan tuk kuliah. *Aku yang taat beribadah,berusaha dan berdoa menapa Allah tidak mencurahkan rezekiNya tuk bisa ku duduk dibangku kuliah,tapi temanku yang malas dalam ibadah

SEMOGA BERMANFAAT

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Yg oenting kerja keras dan tanggung jawab inshaa Allah sukses

20 Jun
Balas

Inspiratif sekali

20 Jun
Balas

kereen

20 Jun
Balas

kereen

20 Jun
Balas



search

New Post