Dede Heri Pramono

Hanya seorang pembelajar menulis. Sangat berambisi untuk tidak memiliki ambisi. Jika ada yang manfaat dari tulisan yang diposting, ambilah. Jika tidak ada yang ...

Selengkapnya
Navigasi Web

KULIAH DI UNIVERSITAS KEHIDUPAN

Berkata sabar, bukan berarti dia ahli sabar. Pun jika ada yang berkata perihal kehidupan, tak ada jaminan dia ahli dalam menjalani problematika kehidupan. Semua mempunyai tugas dan perannya masing-masing. Namun hakikat hidup adalah saling mengingatkan dalam kebenaran dan saling menerima nasihat sesama. Segera berintropeksi diri apabila kita ketika mendengar nasihat tapi hati ini tak tersentuh sama sekali. Bahkan dengan mudahnya lidah kita malah mengucapkan “so suci dan so bersih”. Tidak ada manusia tanpa kesalahan. Manusia yang terbaik bukanlah yang tidak pernah melakukan salah. Akan tetapi manusia yang terbaik adalah manusia yang menjadikan kesalahan yang pernah dilakukannya sebagai sebuah pelajaran dan tidak dilakukan lagi.

Percayalah. Kita semua saat ini sedang menjalankan peran yang telah tuhan tetapkan. Tidak ada yang enak dan tidak enak atas peran yang diberikan. Semuanya sama. Peran yang diberikan harus dilewati dan dijalani sebaik mungkin. Seorang guru sedang menjalankan perannya menjadi guru. Mahasiswa dan karyawan pun sama, sedang menjalankan peran sebagai mahasiswa dan karyawan. Singkat katanya, apa dan siapapun kita saat ini, hakikatnya kita sedang menjalankan peran yang telah tuhan tetapkan.

Jikalau demikian adanya, tidak sepatutnya kita tidak bersyukur atas apa yang terjadi dengan diri kita. Kemudian menganggap orang lain enak hidupnya dan kita merasa tuhan tidak adil terhadap diri kita. Lalu kita menyalahkan tuhas atas segala hal yang telah terjadi.

Kampus itu bernama KEHIDUPAN. Sejenak saja kita istirahatkan pikiran kita dari memikirkan hal-hal yang berbau kesenangan saja. Karena timbulnya permasalahan dalam diri seseorang biasanya terlalu dominannya sesuatu hal dalam hati kita. Sesuatu hal itu dapat berupa harta, tahta dan cinta. Tengoklah diri kita secara mendalam. Jika kita sedih, pasti tidak akan jauh karena ketiga hal ini. Kalau tidak karena harta, yah karena tahta, atau pula karena cinta. Kalau tidak, pasti kombinasi ketiganya. Maka dari itu agar kita benar-benar paham akan peran yang tuhan berikan, dan dalam diri juga hati tidak mengakar masalah harta, tahta maupun cinta, mari kita kuliah di sebuah kampus bernama Universitas Kehidupan.

Kapan sebenarnya kita memasuki Universitas Kehidupan? Jawabannya adalah saat kita keluar dari Rahim ibu kita. Sewaktu di dalam kandungan, kita terlindung oleh perut ibu kita. Akan tetapi saat sudah keluar, semua yang kita lakukan harus sendiri dan mandiri. Sudah lewat masanya kita menghabiskan masa kecil yang indah. Sudah lewat masanya kita main-main, nangis kemudai tertawa lagi, tanpa ada beban dan bebeas memilih cita-cita. Sudah lewat masanya. Suka atau tidak, mau atau tidak, kita sekarang sudah mendewasa. Dan resikonya, tantangan dan ujian yang dihadapi akan semakin besar penuh onak dan duri.

Mungkin, sempat terfikir di dalam benak kita bahwa kita ingin kembali ke masa kecil. Ingin sekali memeluk kedua orang tua lalu berkata “Bu, Pak, ternyata tidak enak yah jadi orang dewasa”. Tapi itu tidak mungkin. Roda kehidupan terus bergerak. Waktu terus berputar tanpa berhenti sepersekian detik pun. Tidak ada pilihan berhenti atau terus. Karena satu-satunya jalan adalah kita harus menghadapi kehidupan. Andai pun kita ingin berhenti, satu-satunya cara adalah mati. Tapi jika mati karena menyerah sebelum berjuang, penyesalan panjang yang akan di dapatkan. Maka dari itu, persiapkan mental dan diri untuk menghadapi kehidupan ini!.

Kabar baiknya adalah serumit dan sekeras apapun kehidupan, percayalah tuhan tidak akan membebani masalah diluar batas mampu hambaNya. Dan aka nada buah yang manis atas kesabaran yang kita tanam. Kalau begitu, itu artinya bahwa…

Jika cinta kita dikhianati… Tak masalah. Tuhan sedang menguji kepribadianmu agar cintamu semakin berkelas. Mungkin itu pesan tuhan agar kau berisitirahat dari cinta yang salah. Bila ternyata kesetiaanmu malah dibalas dengan pengkhianatan, bersabarlah. Karena pisau yang tajam, selalu diasah, diasah dan diasah. Apabila didiamkan saja, pisau itu akan tumpul dan tidak ada gunanya. Pun dengan cintamu, jika tidak diuji, cintamu akan biasa saja. Darimana kau belajar sabar jika tidak pernah dikecewakan? Darimana kau belajar ikhlas jika tidak pernah disia-siakan? Darimana kau belajar menghargai jika tidak penah disakiti? Dan darimana kau belajar kesetiaan jika tidak pernah ditinggalkan tanpa adanya kejelasan?

Apabila kau merasa terluka karena dikecewakan, kau belajar bahwa nanti jika tuhan sudah mempertemukanmu dengan tulang rusukmu, janganlah kau mengecewakannya. Dia pun sama akan merasakan luka seperti halnya dirimu. Jika kau merasa perih karena disia-siakan, kau jangan menyia-nyiakan orang yang jelas nanti akan bersanding denganmu. Karena dia juga sama apabila disia-siakan, akan merasakan perih dan begitu sakitnya.

Bila ternyata kau difitnah, dicaci maki, dianggap sebelah mata atau kehadiranmu tak dianggap ada, tetaplah bersabar dan tegar. Karena kau sedang disiapkan oleh tuhan untuk disegerakan tercapainya impian dan harapanmu. Bersabar dan tetap tegar. Berusahalah agar air mata tak keluar. Tetaplah memberikan senyuman terindah untuk sekitarmu. Kelihatannya spele, tapi percayalah itulah yang nanti akan menguatkanmu. Tuhan tidak sembarang menimpakan permasalahan kepada hambaNya. Hanya hamba-hamba pilihanlah yang akan dinaikan derajatnya kemudian ditimpakan masalah apapun itu agar kau semakin tegar. Yakin? Lihat kaca. Kau sudah berjalan sejauh ini. Masa ingin menyerah dan angkat bendera begitu saja.

Sekarang kau mengidap penyakit? Bersabar dan ikhlaslah. Yakin bahwa sakitmu menggugurkan dosa-dosamu. Sakitmu mengangkat derajatmu ke kehidupan yang lebih baik. Kuncinya asalkan kau sabar dan ikhlas. Tidak mudah mengeluh. Tidak mudah menangis dan jangan merasa orang yang paling menderita di dunia. Tuhan bersamamu. Orang sekitarmu mungkin meninggalkanmu, tapi tidak dengan tuhan. Tuhan bersama orang-orang yang sabar dan ikhlas.

Saya ingin menutup tulisan ini dengan kata-kata dari Alm. KH Zainudin MZ,. Beliau pernah berpesan “Kalau Allah mau menaikkan derajat seseorang, satu dunia orang mau menjatuhkan kita, tidak ada masalah. Kalau Allah mau menghukum kita, satu dunia orang mau membantu kita, tidak akan ada gunanya”

SEMOGA BERMANFAAT dan selamat menjalani kuliah di Universitas Kehidupan -dedeheripramono

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantul

20 Jun
Balas



search

New Post