Dede Heri Pramono

Hanya seorang pembelajar menulis. Sangat berambisi untuk tidak memiliki ambisi. Jika ada yang manfaat dari tulisan yang diposting, ambilah. Jika tidak ada yang ...

Selengkapnya
Navigasi Web

PENTING NGGA SIH NGAPALIN MATERI DARI GURU?

Era yang serba digiring ke era digital, pentingkah tumpukan hafalan ilmu pengetahuan? Mbah google sekarang makin akrab alias mudah di akses. Bahkan di dunia sekolah, tugas dari mata pelajaran apapun, tinggal download aplikasinya yang cocok dan tugas selesai. Tanpa mikir. Tanpa menghabiskan waktu. Tanpa mengerutkan dahi. Tinggal buka aplikasi, klik dan selesai. Kondisi seperti sekarang ini memang sudah diprediksikan 20-30 tahun yang lalu. Dimana fungsi manusia dialihkan kepada teknologi. Bahasa kerennya sih era AI (Artificial Intelligence), era 4.0 atau robotics. Dulu para orang tua bingung mau menjodohkan anaknya dengan siapa, sekarang anaknya baru berusia 15 tahun saja sudah punya mantan 3 hasil modus di facebook. Hee Artinya apa? Kembali ke pertanyaan pertama, pentingkah tumpukan ilmu pengetahuan? Kalau semuanya selesai dengan apa yang henpon, semua selesai. Pertanyaan sederhana ini yang mungkin perlu dijadikan refleksi buat para guru zaman now. Tanpa bermaksud menggurui, kuy sama-sama kita belajar. Pengetahuan tetap penting. Pengetahuan adalah bahan yang harus siswa olah. Pengetahuan adalah rangsangan untuk berfikir kritis. Tapi jangan berhenti dipenyampaian pengetahuan. Sehebat apapun informasi yang kita sampaikan, anak-anak sekarang kalau ada tugas kepercayaannya sudah bersuara, “ah gampang tinggal nge-gugel” Arus informasi sudah lebih menyeramkan ketimbang undangan nikahan mantan. Ke depan bisa ditebak, fungsi manusia semakin terkikis karena tergantikan oleh teknologi. Oleh karena itu, jangan berhenti hanya sekadar meminta sekretaris kelas mencatat materi. Ajarkan soal kepemimpinan, soal tanggung jawab, soal dedikasi, soal menyelesaikan permasalahan, soal etika—singkatnya, soal HUMANITY alias kemanusiaan. Itu yang ga akan pernah bisa tergantikan oleh robotics. Soal keadilan misalnya, robot hanya bisa membagikan distribusi keadilan hanya di wilayah kalkulasi, tapi soal rasa, kepekaan terhadap rasa sedih, atau trauma masa lalu hanya bisa didiskusikan manusia. Yes, singkatnya ajarkan tentang kemanusiaan. Hari ini disrupsi besar-besaran, orang seperti aneh ketika ada yang berbicara soal kemanusiaan. Katanya, orang-orang sudah berusaha mewujudkan pintu doraemon ada, buat apa berbicara itu? Ya silakan kalau mau bertahan dengan asumsi demikian. Kita bukan anti penggunaan teknologi tapi kita membicarakan bagaimana seharusnya manusia menggunakan teknologi dan apa yang harus jadi prioritas. Salam literasi
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post