Dedeh Rohidah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Lebaran Haruskah Mudik

Lebaran Haruskah Mudik?

Lebaran atau hari Raya Idul Fitri merupakan hari kemenangan seluruh umat Islam. Hari kemenangan setelah umat Islam menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Tentunya tidak hanya berpuasa saja namun juga disertai badah ibadah lainnya selama bulan romadhan. Di hari Idul Fitri semua umat islam bersuka ria merayakannya. Karena jika melaksanakan ibadah selama bulan Romadhan dengan benar dan istiqomah maka setiap inividu akan kembali fitrah. Dosa dosanya akan diampuni oleh Allah SWT. Maka tidak berlebihan setiap umat islam merayakannya dengan penuh suka cita

Namun kadang makna Idul Fitri itu menjadi beregser manakala dalam menyambut hari istimewa menjadi sangat berlebihan. Padahal Allah tidk menyukai segala sesuatu yang berlebihan. Kita sudah sering mendengar bahkan melihat bagaimana menjadi serakahnya umat manusia dengan dalih menyambut lebaran .

Sepuluh hari terakhir yang menurut sunnahnya sebaiknya dihabiskan beritikaf di mesjid untuk memburu malam qodar, Malah banyak ditinggalkan. Mereka lebih sibuk keluar masuk mal atau pusat perbelanjaan. Dengan dalih beli baju lebaran atau borong sembako untuk bingkisan lebaran. Atau juga malah sibuk di dapur membuat bermacam- macam kue persiapan lebaran. Dan kuenya itu itu terus . Pas dihidangkan di hari raya semua rumah kuenya sama.

Tak pelak lagi semua pendapatan seolah olah harus segera didapat sebelum lebaran tiba. Dimulai dari gaji rutin, gaji tambahan, Bonus, upah lembur, tagihan lainnya dan THR harus dibayarkan sebelum lebaran . Semua harus ditangan hanya untuk lebaran. Sepertinya tradisi dan budaya dalam merayakan idul fitri yang memaksa kita bertingkah demikian.

Contohnya perilaku itu diantaranya beli baju lebaran , walau kadang tidak semua orang membeli baju hanya ketika.lebaran. Banyak masyarakat yang memang bisa beli baju saat lebaran tiba. Namun yang sering membeli baju juga biasanya tetap saja ingin membeli baju lebaran atau baju dulag. Padahal baju di lemari sudah tidak muat. Entahlah mungkin karena model baju yang update sehingg merasa wajib memilkinya. Contoh lainnya yaitu tradisi bagi-bagi uang pada sanak saudara. Tidak ada yang salah dengan prilaku ini asal diniatkan shodaqoh dan berbagi ikhlas karena Allah. Ini juga yang membuat semua orang ketika lebaran harus memilki uang yang banyak . Selain memberi orang tua, ketika lebaran berbeda sanak saudara juga seolah olah wajib diberi uang atau juga memberikan hdiah lebaran lainnya yang tentunya harus dibeli menggunakan uang juga kan. Contoh lainnya yang banyak menghabiskan uang yaitu tradisi mudik. Mudik biasanya dilakukan oleh mereka yang merantau dan menetap di kota lain atau di perantuan. Kegiatan pulang kampung atau mudik memerlukan biaya transfort yang tidak sedikit..Kalau menggunakan alat transfortasi umum pasti harganya melonjak mahal. Kalau yang menggunakan kendaraan pribadi juga sama saja karena kendaraan harus dalam.kondisi prima jadi memerlukan biaya service yang mahal juga . Untuk pemilk kendaraan baru mungkin komponen ini tidak terlalu terasa. Selain biaya service kendaraan biasanya jalanan macet tentunya menjadikan biaya lebih mahal . Selain jadi boros bahan bakar boros juga dalam biaya makan selama perjalanan. Lain halnya kalau pemudik rajin membawa bekal tentunya akan lebih hemat.

Pulang kampung tidak hanya bicara biaya transfort saja. Yang lebih menguras kocek lagi ya tadi seolah wajib memberikan uang atau hadiah lainnya untuk sanak-saudara di kampung tentunya termasuk orang tua sendiri. Belum lagi biaya hidup selama di kampung. Padahal makanan banyak tapi anehnya ingin juga jajan. Dan jajan itu tentunya tidak bisa sendirian tapi semua keluarga besar. Kemudian juga biaya transfort wara-wiri dalam rangka silaturrahim mengunjungi rumah saudara. Dan ini nih yang lebih menguras kocek . Kalau keluarga besar ingin rekreasi . Maklum lah libur lebaran kan agak lama jadi ada perasaan wajib untuk pergi rekreasi. Yah musim liburan seperti ini tahu sendiri kan biaya sangat melonjak. Terus yang kita bayari tidak hanya keluarga inti saja tapi semua keluarga besar.

Belum lagi kalau ada acara reunian dengan teman sekolah. Untuk.orang yang dari kota perantau biasanya diminnta iuran agak lebih besar karena dianggap lebih banyak uang dari mereka yang tinggal di kampung. Dan kalau ada ekstra jajan perantaulah yang biasanya diminta mentraktir yang lainnya. Apalagi kalau ada arisan keluarga atau kumpul-kumpul pastilah menyiapkan hidangan yang juga menghabiskan banyak dana.

“Mah jadi nggak mudik lebaran ini ?” Pertanyaan yang kerap ditanyakan putriku akhir akhir ini. Dan jawabanku selalu sama. Belum tahu. Kenapa karena sumber dana yang menjadi harapan bekal lebaran dan mudik belum diterima. Kadang berpikir juga tidaklah mengapa kalau tahun ini mencoba tidak mudik bukankah tidak berdosa juga kan. Memang mungkin tidak dapat kesempatan bersilaturrahim dengan keluarga besar di kampung tapi kondisi yang tidak memungkinkan untuk itu.

Dan banyak pertimbangan lainnya yang menjadi dasar keputusan mudik atau tidak. Rasanya kepala ini dipusingkan dengan hal- hal seperti itu akan menjadi beban. Lebih baik fokus saja ibadah di bulan Romadhan. Urusan mudik bagaimana nanti saja. Kalau ada rezeki dan diqodarkan Allah bisa mudik ya mudik. Kalaupun tidak ya tidak masalah. Namun yang selalu terpikirkan hanyalah Ibu. Ibu yang selalu berharap kami berkumpul di hari raya. Kalau sudah membayangkan itu takkan tega untuk tidak mudik. Semoga saja bisa.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Siaaap my daughter . Tks ya atas sarannya

27 May
Balas

Subhanallah, tulisan sangat mengingatkan. Tidaklah hari raya dengan pakaian baru, tetapi dengan taat yang bertambah. Sukses selalu dan barakalulah SWT.

27 May
Balas

Terima kasih Bu . Iya kadang manuisa lupa hakekat Idul Fitri . Dirayakan secara berlebihan dan akhirnya menjadi beban..Terima kasih Bu

27 May

Keren Bun tulisan nya..jd tau ttg mudik.. Sy blm pernah mudik he he

27 May
Balas

Begitulah Bunda kadang bukan tidak ikhlas atau tidak mau.mudik namun kondisi itunkan tidak selalu bisa setiap tahun . Semoga tetap ikhlas. Terima kasih Bu . Ayo mudik ke kampung saya hehehe

27 May

Masih banyak typo, tapi alurnya sudah bagus. Mungkin sblm posting di edit dulu supaya lebih enak bacanya.

27 May
Balas

Siap my daughter . Tks atas sarannya

27 May



search

New Post