Dede Nuraida

Dede Nuraida, S.Ag lahir di Tasikmalaya 25 September 1975. Menempuh Pendidikan di SD Mitra Batik 1988, SMP N 5 Tasikmalaya 1990, SMA N 2 Kota Tasikmalaya ...

Selengkapnya
Navigasi Web

CORONA DARI KACAMATA AQIDAH Beserta IKHTIAR LAHIR DAN BATHIN

Di tengah merebaknya virus Corona di dunia saat ini, selalu saja ada dua golongan yang ekstrem dalam bersikap.

Salah satu pihak berlebihan dalam dalam mengantisipasi sehingga menimbulkan kepanikan, pihak lainnya berlebihan dalam meremehkannya hingga menimbulkan bahaya bagi yang lain. Terkait kepanikan, ini akan menimbulkan kerugian besar sehingga layak dihindari. Tapi terkait tindakan meremehkan, maka bukan hanya potensi kerugian yang datang melainkan potensi kematian, bagi diri sendiri atau orang lain.

Karena itulah maka seharusnya kewaspadaan perlu diutamakan. Namun demikian, beberapa orang menunjukkan keberanian di muka publik bahwa mereka tak takut virus apa pun sebab yang ditakuti hanyalah Allah.

Dari segi aqidah, pernyataan itu benar sebab tak ada yang dapat menyebabkan orang menjadi sakit kecuali Allah. Dari sudut pandang aqidah inilah Rasulullah bersabda:

"Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidak ada 'adwa (meyakini bahwa penyakit tersebar dengan sendirinya, bukan karena takdir Allah), dan tidak ada shafar (menjadikan bulan Shafar sebagai bulan haram atau keramat) dan tidak pula hammah (rengkarnasi atau ruh seseorang yang sudah meninggal menitis pada hewan).'

Lalu seorang Arab Badui berkata; "Wahai Rasulullah, lalu bagaimana dengan unta yang ada di pasir, seakan-akan (bersih) bagaikan gerombolan kijang kemudian datang padanya unta berkudis dan bercampur baur dengannya sehingga ia menularinya?"

Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Siapakah yang menulari yang pertama'." (HR. al-Bukhari).

Secara aqidah, memang harus diyakini bahwa hanya Allah yang menentukan sakit tidaknya seseorang, seperti di hadits di atas. Alloh telah menetapkan semua ketentuan yang akn terjadi dan yang tidak terjadi didalam Qodho-Nya.

Jangan hanya mengatakan Alloh telah menentukan kita sakit, kita selamat, kita terkena wabah atau tidak. Sebab Alloh telah menentukan semua kemungkinan itu. Ya semua kemungkinan itu. Kemungkinan kita sakit, kemungkinan kita tidak sakit, kemungkinan kita miskin, kemungkinan kita menjadi miliarder. Kemungkinan kita mati husnul khotimah, kemungkinan kita mati Suul khotimah, kemungkinan kita masuk surge dan kemungkinan kita masuk neraka.

Dalam hal ini kita mengimani rukun iman ke-6 yaitu Iman pada Qodho dan Qodar

Pengertian

Iman:

o Tasdiqul bil qolbi artinya membenarkan/meyakini dengan hati

o Iqroru billisan artinya mengucapkan dengan lisan

o Wa amalu bil Arkan artinya mengamalkan dengan anggota badan

Jadi Indikator keimanan itu ada 3, meyakini dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan. Tidak bisa kita hanya mengatakan iman itu hanya percaya tetapi bentuk kepercayaan itu harus terbukti dengan tingkah laku kita dalam kehidupan sehari-hari

Qadha

Ketetapan Alloh atas makhluknya yang telah dibuat sejak zaman Ajali. Zaman Azali adalah zaman semenjak manusia dilahirkan. Setiap manusia telah ditetapkan mengenai rizki, jodoh, musibah dan umurnya sejak manusia berada dalam kandungan berusia 4 bln

Qodar

suatu ketetapan yang telah diciptakan berdasarkan oleh ukuran Allah SWT pada setiap diri manusia. Qadar adalah Kadar, yaitu Ukuran. Sesuai dengan takaran yang akan didapatkan oleh manusia berdasarkan Ikhtiar yang telah dia lakukan. Qadar inilah yang dikatakan sebagai Takdir. Qadaro Yaqduru taqdiiron. Inilah perwujudan Qadha Alloh yang akan manusia dapatkan di dunia sebanyak usahanya, atau sekecil usahanya.

Mengenai pandemic Corona, benar Alloh telah mengQodho kan kejadian ini dalam ketetapan-Nya, kita sebagai manusia akan terkena, atau selamat tergantung dengan usaha dan ikhtiar kita menghadapinya.

Sebagai manusia yang dikaruniai akal dan pikiran manusia mengetahui, bagaimana sifat-sifat virus itu, bagaimana gejalanya, bagaimana menghindarinya. Hingga dengan ikhtiar maksimal insya alloh kita bisa menghindarinya

Pemerintah telah menetapkan protocol kesehatan untuk memutus penyebaran virus itu, kita lakukan bukan karena kita takut pada virus tapi sebgai ikhtiar kita untuk menghindari virus itu.

Ada 4 protokol kesehatan yang harus kita lakukan :

1. Dirumah aja.

2. Bila keluar memakai masker

3. Mencuci tangan yang bersih

4. Phisycal distancing, jaga jarak dalam pergaulan.

Selain Ikhtiar secara lahir kita juga harus berikhtiar secara bathin. Mohon perlindungan kepada Alloh sebagai bentuk Tawakal kita kepada semua ketentuan Alloh,

1. Menyempurnakan Wudhu

2. Memperbanyak dzikir dengan sebagai bentuk penyerahan diri/tawakal kita kepada Alloh dengan Do’a Perlindungan dari Musibah

"BismiLlãhi lã yadhurru ma'asmiHi syai-un fil ardhi walã fissamã-i waHua s-Samii'ul 'Aliim, setiap habis Subuh dan Maghrib; juga jika mau keluar rumah,"

Artinya: “Dengan nama Allah Yang bersama NamaNya sesuatu apa pun tidak akan celaka baik di bumi dan di langit. Dialah Maha Medengar lagi maha Mengetahui.”

Keutamaannya: Niscaya tidak ada sesuatu pun yang mencelakakannya. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari

Do’a ini biasa disebut sebagai do’a pagi dan sore

3. Memperbanyak sholawat Syifa, menghafalkan dan mengamalkan dalam kegiatan sehari-hari

Ini shalawatnya :

ALLAAHUMMA SHOLLI 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN TIBBI ALQULUBI WADAWAAIHA WA'AFIYATI AL'ABDAANI WASYIFAA'IHAA WANUURI ALABSHORI WADLIYAA'IHA WA'ALAA ALIHI WASHOHBIHI WABARIK WASALLIM

“Ya Allah limpahkanlah kesejahteraan atas baginda kami Nabi Muhammad yang merupakan obat dan penyembuhan hati kami, penyehat dan penyelamat badan, yang merupakan cahaya dan sinar penglihatan dan yang merupakan penjamin kesehatan jasmani dan rohani akan kebutuhan makanan dan juga tumpahkan kesejahteraan itu atas keluarga dan sahabat-sahabatnya dan berilah keselamatan “

Semoga dengan ikhtiar lahir dan bathin kita semua terhindar dari pandemic corona ini, sebagai kita tetap berikhtiar kepada Alloh tetapi tetap bertawakal dengan menyerahkan seluruh hasil akhir kepada Alloh SWT

Faidza Azamta Fatawakkal ‘alla lloh, innalloh yuhimul mutawakilin ( Qs Ali Imron: 159)

Wallohu ‘alam bi showab

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Yang ke 4 perbanyak sedekah

09 May
Balas

Setuju pa

09 May

Setuju pa

09 May

Sejuk hati membacanya, Bun

09 May
Balas

Makasih sudah mampir bu

09 May

Trimakasih bu ,artikel dengan sentuhan religi dan tausiyah yg mantap, ..betul sekali, semua sudah ketetapan Allah SWT..juga sakit dan corona ini...semua sdh tertulis..tinggal kita saja yg meyakini seperti tulisan ibu...semoga corona cepat berlalu ya bu..banyak berusaha sehat dan berdoa..salam

09 May
Balas

Terimakasih pa atas apresiasinya. salam hormat

10 May

Maa Syaa Alloh Multivitamin yang mahal, khusus racikan Budeq, TOPSukses dan berkah buat Budeq skga

09 May
Balas

Makasih Teh Yis selalu menyemangati. Salam hormat

09 May



search

New Post