Bismillahirrahmaanirrohim

Dengan menyebut nama Alloh yang maha pengasih dan maha penyayang

Ya Alloh janganlah Engkau jadikan puasa ini sebagai terakhir dalam hidupku. Seandainya Engkau berketetapan sebaliknya, maka jadikanlah puasaku ini sebagai puasa yang dirahmati bukan yang hampa semata.

Dari Jabir ibnu Mustofa dari Muhammad Al Mustofa SAW, beliau bersabda siapa yang membaca do’a ini di malam terakhir Ramadhan ia akan memperoleh dua kebaikan, menjumpai Ramadhan mendatang atau pengampunan dan rahmat Alloh.

Hari ini terakhir dibulan Ramadhan, esok kita sudah merayakan hari besar umat islam Iedul Fitri. Setelah satu bulan lamanya kita ditempa dan dilatih untuk berbuat kebaikan, meningkatkan amal ibadah dan memperbaiki kebiasaan dengan mengekang hawa nafsu dan membiarkan nurani dan akal berkelana dengan bebas tanpa harus dicampuri oleh bisikan-bisikan nafsu. Hingga pada bulan romadhon kita bisa merasakan perbedaannya.

Ketika berpuasa, nafsu kita seakan agak melemah itu ditandai dengan bisanya kita melakukan kebaika-kebaikan, baik itu sedekah, sholat Sunnah atau tilawah. Coba saja kita perbandingkan. Pada bulan-bulan biasanya tilawah Al Qur’an paling top bisa satu juz satu hari. Tetapi didalam bulan romadhon saya saja yang mengajinya biasa-biasa saja bisa tilawah 2-3 juz sehari. Apalagi seorang teman saya yang mempunyai keimanan dan kesempatan yang mendukung ia bisa tilawah hingga 5 juz sehari. Hingga setiap 1 pekan ia merayakan khotam Qur’an ke-1, ke-2, ke-3, ke-4, hingga ke-5 kali beliau khotam Qur’an di Ramadhan ini. Masya Alloh.

Dialah mungkin orang yang bisa memanfaatkan Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Dan layak mendapat Lailatul Qadar. Tapi diri ini juga yang hanya sekedarnya mengisi Ramadhan berharap untuk mendapat keberkahan Lailatul qadar hingga 10 hari terakhir berusaha tidak tidur dan mengisi kegiatan malam dengan shalat, dzikir dan tilawah. Tapi apa yang dirasakan ketika malam ke-27 terasa sangat mengantuk hingga tertidur sambil memeluk Al qur’an

Rabb…mungkin aku belum layak untuk menikmati anugrah-Mu…

Masih banyak dosa dan kesalahan yang sering aku lakukan, hingga kesadaran untuk mengisi dan memanfaatkan sebaik-baik kesempatan dibulan Ramadhan datang terlambat…

Rabb hamba mohon ampun, karena belum bisa mengisi bulan keberkahan-Mu dengan sebaik-baik kebajikan dan ibadah

Hamba belum bisa mendapat kesadaran betapa berkah dan berharganya Ramadhan ini

Dan ketika hamba sedikit mendapat kesadaran, ternyata Ramadhan-Mu telah usai, Ramadhan-mu hendak pergi.

Betapa menyesal diri ini, betapa bersedih diri ini, karena Al qur’an-Mu belum hamba khotamkan untuk kesekian kalinya, karena Tadaburku belum berlanjut dengan maknanya, karena sedekahku belum terasa untuk sesama

Rabb beri hamba kesempatan untuk memperbaiki diri di sebelas bulan yang akan datang, dan beri hamba kesempatan untuk kembali mengecap aroma surgawi Ramadhan-Mu dimasa yang akan datang

Semoga amal ibadah kita selam bulan Ramadhan diterima di sisi Alloh hingga kita dapat kembali pada kesucian dan kefitrahan diri.

Taqobalallohu minna wa minkum

Siyamana wa siyamakum

Ja’alanallohu minal a’idzin wal faidzin