Oleh: Dede Saroni

Udah hampir 3 hari dia meninggkanku. Dari hari Sabtu, sekarang hari Senin, dia belum pulang. Sebenarnya, dia pergi meninggalkan Engkongnya, bukan karena benci atau marah. Tetapi, dia ikut Neneknya sama Agnia ke Tasik, nengokin uyutnya. Istriku, waktu mau berangkat ke Tasik, Senin pagi, dia, Agnia, dan Attaki berangkat ke Ciputatnya.

Artinya, kalau pagi mereka pada berangkat dari Tasik, siang atau paling lambat sore udah nyampe rumah. Karena perjalanan dari Tasik ke Ciputat, ditempuh dalam 6-7 jam perjalanan. Kalau berangkatnya jam 7 pagi, maka jam 1 atau jam 2 siang udah nyampe. Namun, udah hampir jam 3an, istriku, Agnia, dan Attaki belum nyampe. Ada apa ya? Masa macet? Kan, belum Idul Fitri, juga belum libur natal. Mudah-mudahan sih nggak ada apa-apa.

Terus, untuk mencari kepastian juga membuat aku tenang, aku WA istriku, “Mah, jadi pulang hari ini?” tanyaku. Nggak lama Waku dijawab, Waalaikumsalam, Ini di jalan, Yah. Attaki main nggak mau pulang. Nangis, main bola terus, Yah. Mau ditinggal di Tasik nggak mau,” jawab istriku. “Ya, Mah, semoga lancar aja perjalanannya,” ucapku. Weleh, pantes aja, pulanggnya, nggak jadi pagi. Jadi, Attaki, main sama temen-temennya. Ya, sih, Attaki itu, di mana aja suka gaul. Berarti, kalau perjalanannya lancar, istriku, dan Attaki, nyampe Ciputat malam ini. Ya, Allah, lancarkan dan selamatkanlah perjalanan orang-orang tercintaku.

Cipayung, 20 November 2023