Oleh:Dede Saroni

Sejak kedatangan arsitek asal Korsel, Shin Tae-yong, menukangi Timnas Garuda, banyak pihak yang senang dan aja juga pihak-pihak yang nggak senang. Mereka yang senang, melihat STY sudah memberikan warna lain dari Timnas Garuda, punya nyali, stamina lebih kuat, dan permainan lebih aktraktif. Jadi, nonton Timnas Garuda sekarang, rasa-rasa nonton liga Eropa. Sementara, pihak-pihak yang nggak senang, menganggap kedatangan STY menutup peluang pemain-pemain lokal. STY lebih suka pemain-pemain naturalisasi.

Kayak orang yang satu ini, Bung Tomi Willy, atau dipanggil Bung Towel, pengamat sepak bola Nasional. Ketika melihat Timnas Garuda berhasil membantai The Golden Star Warriors, dia bilang, “Kemenangan Timnas Garuda, bukan karena STY. Lagian Vietnam sekarang nggak sesolid saat dilatih, Park Hang soe. Terus, STY harus fokus jangan pencitraan, eksplor potensi pemain-pemain Indonesia, jangan ngandelin pemain-pemain naturalisasi," ucapnya.

Eh, Bung Towel, bukan di laga itu, bukan hanya pemain-pemain naturalisasi yang main, kayak Hubner, Bang Jay, Haye, Oratmangoen, dan Nathan, ada juga pemain-pemain lokal. Ada Ernando, Rizky Rido, Asnawi, Egy, Witan, dan Hokky. Coba lihat tuh, Nasionalisme mereka. Mereka bermain sepenuh hati demi Merah Putih. Udah lah, singkirkan istilah itu. Kalau pemain udah berseragam Merah Putih, mereka adalah anak-anak Garuda. Kita doain, Timnas Garuda masuk Piala Dunia 2026. Sekarang, mereka di peringkat 2, tinggal ngelawan Irak dan Filipina di SUGBK.

Cipayung, 29 Maret 2024