Oleh:Dede Saroni

Sepengalamanku, hari pertama Ramadhan, menjadi tolok ukur buat seseorang, sukses tidaknya puasa di hari-hari berikutnya. Kalau, hari pertamanya, nggak ada masalah apa-apa, maka puasa hari kedua dan seterusnya nggak aka nada hambatan apa-apa, alias lancar gitu. Aku rasain, hari pertama Ramadhan, Its OK! Suer tekewer-kewer, besty. Namun, nggak untuk si Ana.

Ceritanya, menjelang makan sahur, sekitar pukul 03.00, kubuka blognya si Ana pake gawai. Biasa-biasanya, langsung kebuka. Eh, ini mah, nggak. Malah si Ana, ngeluarin tulisan aneh, A PHP Error was encountered. Aku penasaran. Kubuka lewat laptop. Ternyata, sama, nggak bisa. Sementara, aku mao ngirim tagur. Tulisannya, udah okeh, tinggal ngirimnya doang. Aku nyangka, kuotaku abisssz. Kubelikan kuota. Setelah itu, kucoba lagi. Ternyata, nggak ngaruh. Terus kucoba untuk bisa ngirim tagur ke blog gurusiana. Annggap aja ini bagian ujian kesabaran di bulan Ramadhan. Atau ini bagian ujian si Ana untuk mengukur kesabaran sobat-sobat gurusianer hebat.

Eh, agak siang, hari Kamis, 23 Maret 2023, si Ana udah mulai pulih, sedikit-sedikit mulain menampakkan wajahnya. Kesempatan itu, nggak kusia-siakan. Kucoba berbagai cara. Ternyata, bisa. Tagur hari ke-990 terkirim ke blog gurusina. Aku pun terhindar dari remidi. Walau, setelah itu, si Ana kembali merajuk. Aku nggak bisa ngesare lewat facebook. Mudah-mudahan si Ana segera pulih paripurna. Benar, pukul 06.32 pagi, si Ana udah pulih.

Cipayung, 24 Maret 2023