5 B + 1 T = KUNCI SUKSES
Sahabat Gurusiana dimana pun berada
Setiap orang pasti mendambakan menjadi sang primadona, bahkan panutan setiap insan di alam semesta . Tapi tidak semudah membalikan telapak tangan kaya sim salabim aba kadabra bray-bray -bray buricak burinong sorodot gedeblug menjadi terwujud.
Beberapa tangga yang harus dilintasi sebagai barometer untuk mencapai masa depan gemilang. Mungkin sahabat Gurusiana pernah mendengar istilah 5 B + 1 H = KUNCI SUKSES . Mungkin jawabnya Ya, atau Tidak. Sebagai gambaran cerminan hidup dari istilah tersebut adalah:
1. B pertama Belajar sepanjang hayat
Dari sekian juta umat manusia tidak ada yang dikatakan orang super atau serba bisa, kecuali dia mau belajar. Sama halnya dalam membangun rumah tangga tidak ada yang super bahkan rumah tangganya dikatakan senior tetap saja dikatakan rumah tangga belajar.
2. B kedua Berdisiplin waktu
Belajarlah dari waktu. Luangkan waktu kita untuk belajar, bersosialisasi Hablum Minannas dan Hablum Minalloh.
Cerminan Waktu
Waktu ialah detak jam
yang satu berdentang
yang lain hilang
menuju keabadian
menunggumu di Mizan
1. B ketiga bergaulah dengan orang-orang yang sukses.
Ketika kita melihat seseorang mendapatkan kesenangan, kebahagian berhiaskan tahta dan harta berlimpah dimana-mana. dalam hati kecil kita berkata bagaimana ya dia jadi sukses, apa resep yang dipakai dan lain sebainya. Ingin seperti beliau. Tapi ingat Hubbuddunya Wayahsaunal Akirah. Mencintai kehidupan dunia jangan melupakan kehidupan akhirat.
2. B keempat Berbakti kepada kedua orang tua.
Syair lagu Ibu memberi cerminan bahwa ibu adalah salah satu orang tua yang harus kita sayangi dan hormati.
IBU
Ibu kaulah wanita yang mulia
derajatmu tiga tingkat dibanding ayah
Kau mengandung, melahirkan, menyusui mengasuh dan merawat
lalu membesarkan putra putrimu…Ibu
Sesukses apa pun bila kita tidak berbakti kepada kedua orang tua nilainya hampa, kebaikan orang tua takkan terbayarkan oleh harta.
3. B kelima berdoa sepanjang hayat
Doa adalah senjata orang beriman, karena dengan berdoa seorang hamba dengan sendirinya telah menyatakan kelemahan, kebutuhan sekaligus kekurangannya akan pertolongan dari dzat penguasa alam semester, Allah SWT.
4. T keenam tidak takut gagal. Kegagalan bukan akhir segala-galanya. Tetapi keberhasilan yang tertunda.
Sahabat Gurusiana,
Sekilas coretan pena ini mudah-mudahan menjadi penerang dan cerminan untuk meraih kesuksesan dunia dan akherat.
Semoga bermanfaat.
Bandung Barat, 21 Februari 2017
Salam Liretasi,
Dedi Bambang Sujana
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar