Setelah subuh berjalan ke arah di mana Bis Jurusan Madiun ke Surabaya lewat di pertigaan Mastrip Nganjuk. Selang beberapa lama Mira nama bus berhenti dan naiklah saya dengan kondisi belum penuh penumpang. Dalam setiap perjalanan bus selalu berhenti menjemput penumpang seperti bus ekonomi lainnya. Beberapa penjemputan yang sudah cukup di kenal para kru bus ekonomi yakni; pemberhentian sementara Barong, pemberhentian Kertosono , pemberhentian Bra’an, pemberhentian terminal Kepuhsari – Jombang, pemberhentian terminal Kertajaya - Mojokerto. Sehingga rasa was-was muncul karena mengejar waktu agar tiba di terminal Surabaya sebelum jam 07.30. Tetapi Bus ekonomi Mira yang cukup dikenal melaju cepat bisa tiba di Terminal Bungurasih sesuai yang diharapkan.

Nama Bungurasih yang lebih popular dari Purbaya suatu terminal akhir di Sidoarjo untuk mencapai kota Surabaya dan juga merupakan transit secara umum di Jawa Timur. Perjalanan selanjutnya saya pindah Bus Damri Jurusan Bandara dengan menunggu beberapa menit meskipun penumpang tidak penuh dengan tarif Rp 25.000 per orang. Perjalanan kurang lebih 30 menit saya tiba di Terminal 2 bandara Juanda . Melalui cek in bandara yang sesuai SOP akhirnya saya bisa masuk di ruang tunggu penumpang untuk menunggu kedatangan pesawat Citilink. Cukup lama menunggu dimana makin lama jumlah penumpang makin banyak untuk tujuan Jakarta.

Pemberitahuan telah kedatangan Pesawat Citilink (SUB – CGK) di ruang 10 membuat antrian panjang untuk memasuk cek in kedua. Para penumpang yang duduk sesuai nomer kursi membuat tertib dalam pesawat dengan didampingi juga oleh pramugari. Aturan yang harus di patuhi terdengar dan terlihat sebelum pesawat tinggal landas dan landing di tujuan. Perjalanan di udara satu jam dalam pesawat tidak terasa telah sampai di Bandara Soekarna Hatta.

Bandara yang luas dan bertaraf internasional di Indonesia ini membuat bangga warga Negara yang memilikinya. Saya berjalan bersama para penumpang lainnya menuju tempat pemesanan taksi diperlukan waktu kurang lebih 10 menit. Sebagai pendatang yang belum paham akan arah tujuan tempat Hotel Allium yang beralamat di Jln Benteng Betawi 88 . Tentunya secara tidak langsung alat gemgam Hp menjadi solusi yang harus digunakan. Tranfortasi Grap sebagai alternative termurah untuk sampai tujuan ternyata menunggu cukup lama antriannya. Tetap jam 11.50 saya bersama rekan lainnya akhirnya naik taksi untuk segera ingin cepat sampai di Hotel Allium Tangerang. Tetapi ternyata jalan yang dilewati cukup jauh dengan kondisi ramai. Tidak terbayangkan betapa tertatapnya kota dan tertibnya arus lalulintas meskipun banyak perbaikkan-perbaikan di kanan kiri jalan untuk menambah indahnya tatanan kota. Satu jam perjalanan yang ditemukan akhirnya tiba juga di Hotel Allium tempat Bimbingan teknis Penulisan Buku jabatan Pamong Belajar Angkatan 2 yang dilaksanakan Direktorat pembinaan Guru dan Kependidikan PAUD dan Dikmas tanggal 8 – 11 Oktober 2019.