30 Nasihat Penting
Tantangan Menulis Hari Ke-6
#TantanganGurusiana
Lanjutan 30 Nasihat Penting
16. Manusia lahir tanpa membawa kekayaan, dan dia akan wafat dengan tidak pula membawa kekayaan. Oleh karenanya harta yang hilang, jangan menyebabkan kenikmatan hidup, juga menjadi hilang.
17. Lupa itu, dapat merugikan dan dapat membahayakan. Mudah lupa termasuk “penyakit” yang tidak menyenangkan. Tapi mudah melupakan penderitaan dan kekecewaan, justru merupakan anugerah Tuhan yang sangat membahagiakan.
18. Kalau kita jujur mengadakan intropeksi diri, maka kita akan senyum mentertawakan diri sendiri. Sebab ternyata kesedihan dan keresahan, banyak disebabkan, oleh ulah kita sendiri.
19. Kalau kita bertanya tentang persoalan apa yang menyebabkan kita resah dan gelisah, maka jawabannya pasti urusan dunia yang fana ini (kekayaan, jabatan, wewenang dan lain-lain). Tidak ada manusia yang gelisah, karena memikirkan urusan akhirat kelak.
20. Kalau hidup ingin tenang, janganlah mencoba mempunyai lawan. Sebab permusuhan, akan sangat banyak menyita perasaan. Tidak sempurna iman seseorang, kalau bertengkar lebih dari tiga hari tiga malam. Tidak sempurna iman seorang suami atau istri, kalau bertengkar sampai dimalamkan. Barangsiapa yang paling pertama memaafkan dan meminta maaf, maka dialah pahlawan besar.
21. Kalau ingin hidup tenang, berlatihlah untuk senantiasa berjiwa besar. Hubungkan persaudaraan dengan setiap orang, termasuk dengan setiap orang, termasuk dengan orang yang bermaksud memutuskannya. Maafkan setiap orang termasuk termasuk orang yang mempunyai salah pada kita. Tolonglah orang lain, walaupun orang itu tidak mau menolong kita.
22. Janganlah seseorang terlampau takut melakukan kesalahan. Sebab kesalahan adalah bagian dari kehidupan insan.
23. Allah tidak memberikan sesuatu beban kepada hamba-hamba-Nya dengan beban yang mereka sendiri tidak kuat memikulnya. Lakukanlah segala titah perintah-Nya, sesuai dengan kemampuan yang dianugerahkan-Nya. Ketidakmampuan bukan sesuatu kesalahan, sepanjang kita telah berusaha dengan penuh kesungguhan.
Bersambung ….
Demikian semoga bermanfaat.
Sumber : Buku Saku “Dzikir”, oleh Prof. Dr. Miftah Faridl
Indramayu, 29 Sempember 2020.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar