Dwi Susilowati, S.Pd.

Hanya Wanita akhir zaman yang peduli pendidikan. guru yang masih belajar penulis yang masih dalam trainer. mohon maklum...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tiga Rambu Dalam Mencintai

Tiga Rambu Dalam Mencintai

Sudah ketemu apa definisi cinta paling pas menurut kamu?Nampaknya memang begitulah cinta, jika dijelaskan dengan kata-kata justru mengurangi kedahsyatannya. Itulah mengapa setiap zaman tak pernah usai menjadikan cinta sebagai tema utama; karena ia hadir di setiap hati manusia, ia menyentuh dasar paling dalam dari nurani kita.Dan tahukah kamu, bahwa cinta terbesar dibalik semua cinta adalah cintanya Allah? Jika Dia tak cinta hamba-Nya, barangkali shalat tetap 50 kali sehari tanpa keringanan, bisa jadi Dia hanya melihat hasil dan tak peduli usaha. Ah, ngerinya hidup tanpa cinta-Nya.Maka hanya dari Allah-lah kita dapatkan rambu-rambu dalam mencintai. Sebab Dialah yang menciptakan, maka Dia pula yang Mahatahu bagaimana cara terbaik menikmati cinta.Pertama; cintailah siapapun yang memang kau cintai, tapi jangan melebihi kecintaanmu pada Allah dan rasul-Nya.Sebab mencintai Allah dan Nabi Muhammad adalah ‘menu utama’ terlezat dalam kehidupan ini, yang membuatmu berenergi menjalani laku hidup sebagai penghuni bumi. Sedangkan cinta manusia ada 'hidangan penyedap’ yang dengannya hidupmu makin berwarna.Kedua; cintailah dan hidupkan cintamu, namun jadikan keridhaan Allah sebagai patokannya.Berarti, memang sebenarnya kamu tak bisa mencintai seseorang dengan sembarang. Bukan untuk mengekangmu, tapi untuk menjagamu dari “syahwat” dan “nafsu” yang menyamar dengan nama cinta. Sebab cintamu itu mahal, dan Allah akan memilihkan kamu dengan dia yang juga mencintai-Nya.Kau bisa saja tak peduli, mencari-cari semau hati, seenak mood dan selugu perasaan sesaat yang gampang berganti. Tapi, kau juga perlu tahu konsekuensinya; Allah juga tak lagi menjaminmu mendapatkan cinta sejati.Dan ketiga; jadikan cintamu membuatmu takut jatuh pada kekufuran dan kesesatan.Indah sekali. Cinta yang lezat, dan di saat yang sama membuatmu enggan kembali pada hari lalu yang penuh trauma dan keterpurukan. Artinya, pastikan ia terbangun di tempat yang halal.Ya, yang membuatmu tak lagi berpikir untuk kembali pada seruan dan gedoran setan yang mengetuk mata dan telinga dengan rayuan gombal. Yang membuatmu takut untuk kembali pada kekufuran dan kejatuhan.Ketiga rambu itu, adalah tanda manisnya iman. Jauh-jauh hari diringkas indah oleh Rasulullah ﷺ dalam sabdanya,“Tiga kriteria yang jika seseorang merasakannya maka ia sudah meneguk manisnya iman; Ia mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari apapun dari selain keduanya. Ia tidak mencintai seseorang kecuali hanya karena Allah. Ia takut kembali pada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya, sebagaimana ketakutannya jika dilemparkan ke neraka. (HR Muslim)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Super sekali... Sukses ya, Bu

06 Jan
Balas

aamiin terimakasih...

08 Jan



search

New Post