Deru Kesedihan (tantangan menulis hari ke-430)
Dimanakah tempat yang nyaman itu?
Hari-hariku penuh kesedihan
Deru kematian di sekitarku
Antrian panjang itu semakin dekat
///
Sahabatku, guruku, suami temanku, istri temanku
Seperti menunggu antrian
Tak menunggu lama
Satu persatu tumbang
///
Kullu nafsin dzaa -iqatul mauut
Kita hanya menunggu giliran
Dalam perjalanan menuju
Kampung akhirat
///
Ku terduduk di antara lelah dan harap
Mengingat semua perjalanan hidup
Apakah ada sisa perjalanan untukku?
Kutarik nafas panjang
///
Tuhan, tolong jaga kami
Jauhkan virus itu dari kami
Biarkan kami tetap menikmati
Udara pagimu esok hari
///
Tuhan, berikan kami nafas hidup
Untuk selalu berbenah diri
Untuk memperbaiki ubudiyah kepadaMu
Agar perjalanan hidup ini husnul khatimah
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga pandemi ini segera berlalu. Salam sukses selalu, Bu.
Semoga semua segera berlalu uni. Dan kita berada dalam lindungan-Nya. Aamiin.
amin ya rabbal alamin
Semoga virus itu cepat berlalu. Keren say
makasih doanya Buyang
Puisi yang syahdu...jadi terharu Bun...semoga pandemi segera berlalu dan kita selalu dalam lindungan Allah SWT
amin ya rabbal alamin
Amiiin...Amiin YRA . Kulangitkan munajatku selalu.
kita sama-sama langitkan munajad ya Bu Safiroh