Allah telah memberi salah satu nama surat dalam Alquran dengan “An-Naml” yang artinya semut. Binatang kecil ini sangat inspiratif dan banyak hal yang bisa kita pelajari dari seekor semut. Sejak kecil kita mungkin sudah akrab dengan semut dan mengetahui bahwa semut itu ada yang hitam dan ada yang merah. Kita juga pernah mengamati bagaimana kehidupan semut tersebut.

Semut adalah binatang kecil dengan pola kerja yang teratur dan tipe pekerja keras. Struktur masyarakat semut juga sudah teratur sedemikian rupa. Setiap semut memiliki pekerjaan masing-masing. Dalam penyelesaian pekerjaan yang paling menonjol dari semut adalah sifat gotong royong, pekerja keras, suka membantu sesama, ramah dan setia kepada pemimpin.

Kita jarang melihat semut yang terpisah dari rombongan. Pada saat mencari makan mereka mencari sendiri-sendiri, namun setelah mendapatkan makanan maka semut ini akan segera memberitahukan kepada teman-teman yang lain. Teman para semut ini akan segera datang dan bergotong royong engkat makanan yang ada. Dengan gorong royong tersebut, semut mampu mengangkat beban yang beratnya 10 kali dari berat tubuhnya.

Semut juga pekerja keras. Hal ini ditunjukkan dengan terus berusaha mengangkut makanan yang didapatnya dengan sekuat tenaga. Jika belum terangkat ia tetap menunggu bantuan dari semut yang lain. Semut juga terkenal sebagai binatang yang ramah. Mereka selalu menyapa teman-teman atau keluarga pada saat berpapasan.

Dari semut, kita belajar bagaimana kita sebagai seorang pendidik harus dekat dengan peserta didik. Kita harus bisa membangun jembatan hati dengan peserta didik sehingga pembelajaran dan pembimbingan kita berjalan dengan baik dan nyaman dalam proses pembelajaran.