Harapan dan impian merupakan dua variabel yang saling berkaitan. Keduanya selalu tumbuh dalam jiwa manusia dan saling pengaruh mempengaruhi. Harapan dan impian itulah yang membuat hidup manusia menjadi bergerak dinamis. Kita bisa memastikan, kehidupan akan stagnan jika manusia tidak memiliki harapan dan keinginan. Begitu pentingnya harapan dan impian tersebut dalam kehidupan manusia.

Begitu juga dengan penulis, tentu memiliki harapan dan impian meski banyak sekali hal yang menghalangi. Keinginan dan harapan tersebut bisa terwujud hanya dengan izin Allah, kerja keras dan upaya lain untuk mewujudkannya. Ada kalanya ekspektasi yang sudah kita rancang tidak sesuai dengan realita. Dalam hal ini kita tidak boleh mudah putus asa namun harus berusaha lebih bersemangat lagi untuk menggapai harapan yang tertunda.

Tahun 2021 merupakan tahun yang masih dalam situasi pandemic. Pelaksanaan pembelajaran tatap muka dilakukan dengan terbatas hanya 50 persen kehadiran siswa perminggu dan waktu pembelajaran yang juga dipangkas. Hal ini meyebabkan pekerjaan guru menjadi dua kali lipat, karena pada kelas yang sama harus mengulangi pembelajaran yang sama pada hari berikutnya dengan siswa yang berbeda. Namun semakin sibuk guru, rasanya kebutuhan dan tuntutan untuk membekali diri juga semakin tinggi pula. Keinginan untuk tidak tergilas zaman menyebabkan guru harus kreatif mencari pelatihan online untuk menunjang pembelajarannya dan meningkatkan kemampuannya di bidang pengembangan diri, publikasi ilmiah dan melahirkan karya inovatif.

Penulis bersyukur sekali mengenal MediaGuru dan telah mengikuti tiga kali pelatihan, dua kali secara offline dan satu kali secara online. Sebuah wadah yang membekali guru untuk mengembangkan kemampuan menulisnya tanpa rasa malu dan ragu. MediaGuru juga menyiapkan wadah menulisnya yang disebut Gurusiana. Sejak mengenal MediaGuru, alhamdulillah penulis sudah melahirkan enam buku tunggal dan dua puluh dua buku antologi. Penulis bahagia sekali dengan capaian sejak tahun 2017 (awal penulis mengikuti pelatihan menulis) hingga tahun 2021, karena ada beberapa buku antologi yang dilahirkan melalui lomba menulis mediaGuru yang dilaksanakan setiap bulan dan menyelesaikan beberapa pelatihan secara online. Tahun 2021 juga sangat berkesan bagi penulis, karena pada tahun ini pula penulis memperoleh Juara II Lomba Menulis Cerita Rakyat tingkat kota yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bukittinggi.

Harapan dan impian penulis di tahun 2021 untuk dapat melahirkan buku tunggal, rancangan sudah ada yang terinspirasi dari tugas penulis sebagai guru pamong dan penguji PPG dalam Jabatan selama enam bulan sejak bulan Juni hingga Desember. Banyak hal yang berkesan penulis temui dari interaksi dalam pembimbingan guru-guru peserta PPG yang berasal dari Aceh, Tanjung Jabung Barat dan Sulawesi Tenggara. Kisah inspiratif yang berasal dari guru-guru hebat tersebut yang memiliki loyalitas tinggi dan berdedikasi menjalankan tugas meski berada di kepulauan terpencil yang tidak tersentuh listrik apalagi tekhnologi digital. Namun mereka mampu menghasilkan sesuatu karya yang luar biasa dalam keterbatasan sarana dan prasana. Tunggu kisah mereka sebagai pelopor garda terdepan dalam mencerdaskan anak bangsa. Semua kisahnya akan terhimpun dalam buku penulis di awal tahun ini, dengan judul “ Catatan Harian Guru Pamong”.