Sejarah Qurban (tantangan menulis hari ke-72)
Dalam hitungan beberapa hari lagi umat Islam akan menyambut kedatangan hari raya Idul Adha. Hari raya Idul Adha biasa disebut juga hari raya qurban. Perintah untuk melaksanakan qurban terdapat dalam QS. Al-Kautsar yang artinya :” Dan dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.” Inilah dasar pelaksanaan qurban yang disyariatkan pada Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim dengan ikhlas mengorbankan anaknya Nabi Ismail untuk disembelih. Di luar dugaan Nabi Ibrahim, ternyata Nabi Ismail yang disembelihnya berubah menjadi seekor domba.
Ibadah qurban sudah ada sejak Nabi Adam yaitu anak Nabi Adam yaitu Habil dan Qabil. Ketika Habil dan Qabil berebut untuk mempersunting Iqlima yang cantik. Allah meminta mereka berdua berqurban. Qurban yang diterima oleh Allah, itulah yang berhak mempersunting Iqlima. Namun pelaksanaan qurban yang dilakukan oleh kedua anak Nabi Adam tersebut bukan landasan disyariatkannya penyembelihan hewan qurban dalam Islam. Landasan perintah qurban adalah perintah Allah kepada Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih putranya Nabi Ismail melalui mimpi.
Banyak sekali hambatan yang ditemukan oleh Nabi Ibrahim untuk melaksanakan perintah qurban tersebut terutama godaan dari syetan. Namun Nabi Ibrahim tegar dan tabah sambil melempar syetan tersebut menggunakan kerikil. Melempar syetan dengan kerikil tersebut, akhirnya dimasukan kedalam rangkaian pelaksanaan ibadah haji di saat Idul Adha yang terkenal dengan sebutan melontar jumrah.
Dari perjalanan sejarah tersebut, kita dapat memetik hikmah dan pembelajaran bahwa Nabi Ibrahim telah menunjukkan kecintaannya kepada Allah dengan mengorbankan anak yang sangat dicintainya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tulisan yang sangat bermanfaat, keren Bu
makasih atas kunjungannya Pak
Bagus sekali bu ulasannya. Terima kasih telah memberikan penjelasan tentang kecintaan Nabi ibrahim kepada Allah sampai rela mengorbankan putra kesayangannya. Semoga dpt menjadikan contoh buat kitA.
amin ya rabbal alamin, makasih atas kunjungannya Bu
Keren makasih bu pencerahannya
sama2 Bu, makasih atas kunjungannya
Bagus sekali ulasannya Uni. Terima kasih telah memberikan penjelasan tentang kecintaan Nabi ibrahim kepada Allah sampai rela mengorbankan putra kesayangannya. Semoga dpt menjadikan contoh tauladan buat kita. Salam sukses ni Defi
amin ya rabbal alamin, makasih atas apresiasinya Bu Yessy
Informatif dan bermakna. Sangat bermanfaat. Salam literasi.
makasih atas apresiasinya Pak Edi
pencerahan yang ok bun
makasih atas apresiasinya Bu
Cintanya pada Tuhannya yg luar biasa. Salam sukses,bu
makasih atas apresiasinya Bu, salam sukses juga untuk Ibu
Mantap Bun, sangat bermanfaat, salam semangat
makasih atas apresiasinya Bu
Mantap Bun, sangat bermanfaat, salam semangat
Mantap Bun, sangat bermanfaat, salam semangat
terima kasih sudah berbagi bunda,keren bunda , salam sukses selalu
makasih atas apresiasinya Bu