Defi Yuslia

Defi adalah Guru PAI di SDN 09 Belakang Balok Bukittinggi Sumatera Barat, lahir di Bukittinggi tanggal 23 Oktober 1972. Motto :" Ide besar - eksekusi = 0...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sejarah Qurban (tantangan menulis hari ke-72)

Sejarah Qurban (tantangan menulis hari ke-72)

Dalam hitungan beberapa hari lagi umat Islam akan menyambut kedatangan hari raya Idul Adha. Hari raya Idul Adha biasa disebut juga hari raya qurban. Perintah untuk melaksanakan qurban terdapat dalam QS. Al-Kautsar yang artinya :” Dan dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.” Inilah dasar pelaksanaan qurban yang disyariatkan pada Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim dengan ikhlas mengorbankan anaknya Nabi Ismail untuk disembelih. Di luar dugaan Nabi Ibrahim, ternyata Nabi Ismail yang disembelihnya berubah menjadi seekor domba.

Ibadah qurban sudah ada sejak Nabi Adam yaitu anak Nabi Adam yaitu Habil dan Qabil. Ketika Habil dan Qabil berebut untuk mempersunting Iqlima yang cantik. Allah meminta mereka berdua berqurban. Qurban yang diterima oleh Allah, itulah yang berhak mempersunting Iqlima. Namun pelaksanaan qurban yang dilakukan oleh kedua anak Nabi Adam tersebut bukan landasan disyariatkannya penyembelihan hewan qurban dalam Islam. Landasan perintah qurban adalah perintah Allah kepada Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih putranya Nabi Ismail melalui mimpi.

Banyak sekali hambatan yang ditemukan oleh Nabi Ibrahim untuk melaksanakan perintah qurban tersebut terutama godaan dari syetan. Namun Nabi Ibrahim tegar dan tabah sambil melempar syetan tersebut menggunakan kerikil. Melempar syetan dengan kerikil tersebut, akhirnya dimasukan kedalam rangkaian pelaksanaan ibadah haji di saat Idul Adha yang terkenal dengan sebutan melontar jumrah.

Dari perjalanan sejarah tersebut, kita dapat memetik hikmah dan pembelajaran bahwa Nabi Ibrahim telah menunjukkan kecintaannya kepada Allah dengan mengorbankan anak yang sangat dicintainya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yang sangat bermanfaat, keren Bu

29 Jul
Balas

makasih atas kunjungannya Pak

01 Aug

Bagus sekali bu ulasannya. Terima kasih telah memberikan penjelasan tentang kecintaan Nabi ibrahim kepada Allah sampai rela mengorbankan putra kesayangannya. Semoga dpt menjadikan contoh buat kitA.

29 Jul
Balas

amin ya rabbal alamin, makasih atas kunjungannya Bu

01 Aug

Keren makasih bu pencerahannya

29 Jul
Balas

sama2 Bu, makasih atas kunjungannya

01 Aug

Bagus sekali ulasannya Uni. Terima kasih telah memberikan penjelasan tentang kecintaan Nabi ibrahim kepada Allah sampai rela mengorbankan putra kesayangannya. Semoga dpt menjadikan contoh tauladan buat kita. Salam sukses ni Defi

29 Jul
Balas

amin ya rabbal alamin, makasih atas apresiasinya Bu Yessy

01 Aug

Informatif dan bermakna. Sangat bermanfaat. Salam literasi.

29 Jul
Balas

makasih atas apresiasinya Pak Edi

01 Aug

pencerahan yang ok bun

30 Jul
Balas

makasih atas apresiasinya Bu

01 Aug

Cintanya pada Tuhannya yg luar biasa. Salam sukses,bu

29 Jul
Balas

makasih atas apresiasinya Bu, salam sukses juga untuk Ibu

01 Aug

Mantap Bun, sangat bermanfaat, salam semangat

29 Jul
Balas

makasih atas apresiasinya Bu

01 Aug

Mantap Bun, sangat bermanfaat, salam semangat

29 Jul
Balas

Mantap Bun, sangat bermanfaat, salam semangat

29 Jul
Balas

terima kasih sudah berbagi bunda,keren bunda , salam sukses selalu

29 Jul
Balas

makasih atas apresiasinya Bu

01 Aug



search

New Post