Harapan (1)
Sejak aku terima telpon dari kakakku, hati ini tak bisa tenang, mondar mandir tak menentu
"Dek, mama jatuh dan pingsan." kata kakakku di ujung telpon
Aku terdiam tak tau harus ngomong apa
"Sekarang gimana kak" kataku lemes
"kami mau ke rumah sakit, sekarang lagi nunggu ambulans, kalo sempat pulanglah" tutupnya di akhir bicara.
Sejak itu kakiku rasa tak bisa beridiri tegap...
Ya allah semoga mama tak apa-apa...
Semoga beliau segera pulih...
ini adalah pingsan yang ke 3, berobat rutin, kontrol rutin, terapi juga sudah pernah tapi kenapa sakitnya masih saja kambuh
ya...allah sakit apa mamaku, angkatlah penyakitnyaa ya allah..
Ku terdiam dan berfikir....gimana ini...apa yang yang harus ku lakukan, pulangkah?
Ku putuskan...aku pulang kampung
ku telpon suami minta izin, kebetulan suamiku tugas diluar kota.
"bi, umi izin pulang ya" sambil menahan air mata yang hampir jatuh
"ada apa mi, kok mendadak" jawab suamiku
"mama sakit bi"
"ooo ya udah, pulanglah...hati-hati mi, maaf abi tak bisa ikut" jawab suamiku
Izinku dapat, masih bingung mau bawak apa, ku ambil ransel kumasukkan baju seperlunya, berharap sehari dua hari mama sudah pulang dari rumah sakit.
Sambil menunggu mobil yang biasanya jemput ke rumah, suamiku tadi dah telpon mobil travel...aku tetap berharap tidak terjadi apa-apa dengan mama.
Tak henti aku berdoa, kenapa kali ini rasanya lain....
Harapan itu masih ada, semoga...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar