Kementrian Pendidikan telah menetapkan 4 jalur pendaftaran dalam penyelenggaraan penerimaan peserta didik baru ( PPDB ) tahun 2020 yaitu : Zonasi,Afirmasi,Perpindahan tugas orang tua / wali dan prestasi.pada awalnya sistim zonasi bertujuan memberikan akses pendidikan berkualitas dan mewujudkan Tripusat Pendidikan ( Sekolah,keluarga dan masyarakat ) dengan cara belajar dilingkungan tempat tinggal saja.pemberlakuan sistim ini 90 % untuk siswa yang berasal dekat Sekolah.sementara calon siswa yang berdomisili jauh dari lokasi sebuah Sekolah favorit akan kehilangan kesempatan untuk bisa terdaftar menjadi siswa di Sekolah tsb.

karena 10 % dari sisa sistim zonasi itu baru diperuntukkan untuk pendaftar dari luar Sekolah,termasuk juga kesempatan bagi siswa berprestasi.hal itulah yang membuat sebagian masyarakat beranggapan bahwa sistim zonasi membunuh kompetensi anak hebat masuk ke Sekolah hebat.keterbatasan jangkauan itulah yang kemudian menyebakan adanya kesenjangan informasi ( gap information).

Jika kita telusuri sistim zonasi itu adalah sebuah gebrakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka memperbaiki sistim pendidikan dengan tujuan percepatan pemerataan pendidikan ,agar keadilan terhadap pendidikan itu dirasakan semua kalangan,karena distim Zonasilah yang akan membuat penyebaran anak anak hebat ada disetiap Sekolah.dengan adanya sistim zonasi jadi anak anak hebat itu tidak menumpuk di satu Sekolah saja,kemudian juga akan menghemat biaya transportasi bagi orang tua,karena anak mereka bersekolah dekat dengan rumahnya.

Namun,tidak juga seharusnya berlaku bagi sekolah umum bercirikan agama Islam yaitu Madrasah.untuk belajar di Madrasah tidak harus diberlakukan sistim zonasi ,dengan alasan :

1.Madrasah itu hanya ada 1 dalam kecamatan

2.Madrasah merupakan sekolah agama ,jadi tidak ada larangan bagi siapa saja yang akan menuntut dan mempelajari agama

3.Madrasah itu punya kurikulum tersendiri yang muatan materinya berbeda dengan sekolah sederajatnya dalam mata pelajaran Agama.

4.Antara Madrasah dengan sekolah umum biasa mempunyai perbedaan dalam pengembangan karakter dan penguatan akhlak siswa pada materi Agamanya yang 10 JP / minggunya.

5.Madrasah punya lembaga setingkat mentri yang lebih khusus mengatur pembelajaran dan operasional pengembangan madradah.

Madrasah yang dulu dianggap sekolah hanya tempat berdoa doa saja,dengan berjalannya waktu masyarakat mulai mencintai dan meminati Madrasah untuk sekolah anak anak mereka,yang nota bene jenjang pendidikannya sama dengan SD,SMP dan SMA.akhirnya masyarakat mulai menyadari bahwa pendidikan di Madrasah disamping penguatan nilai kognitif juga lebih kepada pembentukan nilai Tauhid,ibadah dan akhlakul karimah.mereka para orang tua sadar kalau pendidikan di Madrasah banyak membantu mereka dalam pendidikan keagamaan pada jiwa anak mereka.

Namun menurut hemat penulis,jangan sistim PPDB-nya yang dicarikan jalan keluarnya,tetapi bagaimana kita menciptakan lingkungan pendidikan yang humanis,hingga menjadi daya tarik bagi calon calon pencari ilmu dimasa datang.

Bahkan janganlah kita takut untuk tidak akan mendapatkan murid karena cara kita mengelola Sekolah itulah yang akan memanggil calon peserta didik baru itu masuk pada sekolah pada tahun berikutnya.

Seperti kata emak emak dikampung saya " Perbesar saja nyala lampu kita,jangan padamkan lampu orang lain ".

Madrasahku,3 Juli 2020