Betapa mulia hati manusia yang rela dan iklas jika dengan redha menyerahian kepasrahan hatinya saat dihadapkan pada takdir, agar semua yang terjadi dan yang dirasakan menjadi sebuah kebaikan, dan kita bisa mendapatian sisi baiknya nanti dari rasa kuffur.

Sesungguhnya setiap yang terjadi adalah takdir, satu satunya jalan agar kita tetap beriman kepada takdir itu, sebab takdir pasti akan diberlakukan. Meski, kita harus mengurut dada, mengelus hati dan jiwa agar kepasrahan menerima semua itu menyatu dalam roh jiwa.

Sebuah pertanyaan pernah keluar dari seorang filosofi dalam buku " the power to see It through " berbunyi " Darimana kita tahu bahwa kehidupan ysng indah dan tenang, yang terhindar dari segala kesulitan dan rintangan, akan melahirkan orang orang yang paling bahagia ?".

Padahal jika kita lihat dalam kehidupan sehari hari adalah sebaliknya yaitu orang yang terbiasa dengan ujian keimanan maka ia akan menjadi orang yang penyabar. Untuk menghilangkan dosa dan diuji dengan kesedihan maka perbanyaklah dengan ibadah.

Musibah bisa menjadi obat dengan jalan perbanyak ingat pada Alloh, dengan cara bsnyak berzikir. Beribadah, berzikir dan ingat Alloh adalah cara menerima musibah sebagai takdir yang pemilik jiwa dan segala seisi alam raya.

Seperti dalam sebuah hadis Nabi dikatakan " Sabarlah kalian ketika di uji Alloh swt, seperti sabarnya para Nabi Nabinya Alloh menerima cobaan dari Alloh ".

Seperti : Nabi Adam.AS

Nabi Yunus.AS

Nabi Ayub.AS

Nabi Ibrahim.AS

Nabi Muhammad.SAW

Semua nabi menerima musibah dengan rasa syukur, namun akhirnya diganti Alloh dengan nikmat yang banyak, bahkan bukan hanya untuk dirinya para nabi saja namun bahkan juga untuk umatnya.Semoga kita semua redha dari setiap takdir yang membuat kita sedih.

Rumahku 10 Agustus 2020