'' Malaikat Maut Jahat '' Tagur ke 4
Malang sakijok mato mujue sapanjang hari ( Malang sekejap mata,mujur sepanjang hari )
Terpisah tempat masih ada harapan kan kembali,berpisah jarak masih ada waktu kan bersama,namun berpisah nyawa dengan badan tak kan pernah lagi bisa bangkit.
Masih terbayang jelas dimataku,waktu yang sangat menyedihkan itu,waktu yang memisahkan kami selamanya.
2 bulan yang lalu,dalam hitungan menit adikku sudah tak lagi bernyawa,padahal 20 menit sebelum malaikat Izrail mengambilnya,masih segar bugarnya,tak ada sedikitpun tanda ia akan pergi meninggalkan kami selamanya.
Dalam gurauannya bersama kami sekeluarga,masih begitu canda dan tawanya,sedikitpun tak terlihat guratan rasa sakit diwajahnya,walau beberapa bulan sebelumnya ia mengeluh karena selalu cecungukan,/sedu sedan..
Dengan spontan aku bilang padanya,,,ul lah sehat bana nampak di one,one adalah panggilan adik2ku kepadaku,sebagai kakak tertua mereka.
Yo one...kato kawan den lah gapuek kini di kampuang,( ya one..kata kawan kawan aku udah gemuk di kampung),iyaa...makanya nanti kalau balik lagi ke Bali jangan lagi suka begadang.kataku...
Maklumlah ia hidup di rantau udah belasan tahun,dari umurnya 13 tahun ia sudah meninggalkan kampung halaman.diakhir Februari 2020 kemaren tampa rencana,tiba tiba ulil panggilan adikku nelfon dari Bali kalau ia udah berangkat pulang.
Kata amakku (ibuku) kok tiba tiba kamu ingin pulang,ada apaaa???
Karena biasanya ia pulang lebaran.
Taragak bana jo amak katanya ( rindu bangat ibu ),ingin tidur dalam pangkuan ibu,ia perjelas jawabannya kepada mak.
Ketika sampai di kampung magrib ,masuk ke dalam rumah langsung bertemu emakku,tampa pikir panjang ia langsung rebahkan kepalanya diatas paha emak,sambil cerita perjalanannya pulang dari Bali sampai ke Padang.hingga tertidur beberapa saat,sampai beberapa hari jika ia mau tidur selalu dalam pangkuan emakku,padahal umurnya udah 43 tahun.
Kerinduannya pada orang tua sangat kuat, ia tak kan pernah nyaman jika belum bisa berikan emak uang jajan mingguan.santunnya pada emak telah buat ia jadi anak manja pada emak.
Berlalulah waktu itu 1.5 bulan,rencananya mau berangkat kembali ke Bali tertunda karena negara telah berlakukan PSBB ( Pembatasan Sosial Bersksla Besar ).
Ia jalani sehari harinya di kampung tampa punya rencna balik ke Bali dalam wakty cepat.
Hingga Sabtu 19 April 2020 telah merenggut nyawanya,tampa sakit sedikitpun,ketika kami sekeluarga sedang asyik asyiknya bersenang hati melihat ia bermain bola kecil dengan kemenakan yang baru berumur 2 tahun,sesekali bola yang ia mainkan jatuh di kepala kemenakannya,begitu sebaliknya Hana itu panggilan kemenakan melemparkan bola ke mak uncu..panggiilan adikku yang udah almarhum.
Selalu begitu bercanda dengan kemenakan,hingga tiba tiba dadanya sakit,dibilang kepada emak.
Mak....sakit dadaku...sakit bana mak...
Amak jawab...kurang minum nah..langsung beliau ambilkan minum adiikku bilang lagi..sakit bana mak...satu kata yang membuat emak jadi trenyuh..
Katanya...mak..kalau aku mati...aku mau mati dalam pangkuan emak....
Emak makin bingung..kok tiba tiba anakku begini..begitu hati seorang ibu melihat perubahan anaknya...
Terlalu sakit dadanya,hingga ia tak bisa lagi duduk..tubuhnya tetap dalam pangkuan emak..
Perubahan keadaannya itulah..akhirnya emak sarankan untuk mengucap membaca laaillaha ilalloh...Alloh hu akbar..berulang kali..hingga kalimat terucap dari mulutnya..
Ya Alloh....berikan aku kesempatan kedua kalinya...tampa sedikitpun terbata bata.
Mak...sakit dada udah kurang...tapi aku dingiiinnn....
Diselimutilah tubuh yang sudsh mulai lemas itu dengan selimut tebal,agar ia bisa hangat...namun kembali ucapannya buat hati emak luluh lantak...
Mak...kakiku dinginn tak bisa lagi bergerak....
Ya...Alloh kata emak....kan lumpuhkah anakku?????
Ia terus mengucap,menyebut nama Alloh,minta maaf pada emak,padaku pada kami semua,ia telfon anak dan ustrinya dengan cara video call dan bilang...
Ibuu...maafkan ayah yaaa...tak kan bertemu lagi ibu dengan ayah...maklumlah anak dan istrinya jauh di Surabaya...ia pulang kampung karena rindu dengan emak.
Ia panggil satu persatu anaknya....
Rafil..maafksn ayah yaaa..nggk kan ketemu lagi rafil dengan ayah..katanya disela sela sakratul mautnya,Rafil anak laki laki sulungnya itu yang sedang penyelesaian program studi Arsitek di Universitas Malang,meratap memanggil ayaaahhhh......hanya bisa lewat handphon saja.
Terlihat adikku semakin lemah kekuatannya udah mulai hilang,hingga handphon yang ia pegang untuk video call dengan anak istrinya,terlepas dari tangan...setelah itu..hanya dengan satu helaan nafas panjang.....nyawanya keluar dari tubuhnya...
Tak bisa ku tahan hatiku.....hanya dalam waktu 20 menit adikku tak lagi bernyawa....aku berteriak kuat kuat....tampa sadar aku berkata...
Apa salah kami........hingga Tuhan mengambil adikku berturut turut dalam 1 tahun belakangan.
Waktu itu benar benar aku belum bisa nerima,bersimpuh ditangannya yang masih terkulai ku gemgam erat dan berkata padanya.....
Bangunlah kembali diikkkk....nggak kasihan kamu lihat emak kita yang terus kehilangan anaknya lagi...bangunlah diiikkkk...kataku...
Hingga suamiku...membujukku untuk iklas menerima takdir Tuhan,semua saudara menyadarkan aku...kalau itu tak bisa di tolak,maut Tuhan yang atur...perlahan aku mulai tenang,berangsur angsur aku mulai bisa nerima keadaan.
Ku pandangi wajah adikku...air mata rak bisa ditahan...hati berkata...malaikat maut jahat....diambilnya adikku...
Hingga sekarang 2 bulan sudah adikku tidur panjang,dalam dinginnya udara tanah pekuburan...namun kami bangga denganya...sesaat menjelang nafasnya keluar dari tubuhnya..ia masih sempat minta Ampun..minta maaf dan selalu mengucap kalimat Laaillaha illalloh...
Penyayangyapada orang tua,pengasihnya pada teman temannya moga membuat akhinya hayatnya...husnul khotimah...Amiin.
Tenanglah kau disana adik adikku....kami yang kalian tinggalkan sayang pada kalian semua....moga syorga Alloh menjadi tempat kita berkumpul nanti.Amiin.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar