Rasa sakit tidak selamanya tak bermamfaat, sehingga harus selalu dibenci.sebab, mungkin saja rasa sakit itu justru akan mendatangkan kebaikan bagi seseorang.

Biasanya, ketulusan sebuah doa muncul tatkala rasa sakit tak lagi tertahankan. Demikian juga ketulusan bertasbih yang senantiasa terucap saat rasa sakit terasa. Adalah jerih payah dan beban berat saat menuntut ilmulah yang telah mengantarkan seorang pelajar menjadi ilmuwan terkemuka.

Ia telah bersusah payah diawal perjalanan, sehingga ia bisa menikmati kesenangan diakhir perjuangannya. Usaha keras seorang penyair memilih kata kata untuk bait bait syairnya telah menghasilkan sebuah karya sastra yang sangat luar biasa. Begitu juga upaya keras seorang penulis telah menghasilkan tulisan yang sangat menarik dan penuh pelajaran didalamnya. Padahal tantangan menulis melebihi dari rasa menahan sakit, semua teruji, waktu, kesempatan, ketulusan bahkan keuanganpun tergadaikan demi sebuah tulisan yang terpublikasikan.

Lain halnya dengan seorang pelajar yang senang berfoya foya, tidak aktif, tak pernah kena masalah, dan tidak pula pernah tertimpa musibah, maka ia akan selalu menjadi orang yang malas, enggan berbuat dan sangat mudah pesimis. Di lain pihak banyak orang yang berhasil mempersembahkam karya terbaiknya dikarenakan mau bersusah payah.

Di Dunia ini banyak orang kaya karena terlebih dahulu mau bersusah payah dimasa mudanya. Oleh karena itu tak perlu bersedih bila kita harus bersusah payah dulu baru berhasil, dan jangan takut dengan beban hidup, sebab mungkin saja beban hidup itu akan menjadi kekuatan buat kita untuk bangkit dan jalan menuju sukses suatu hari nanti.

Jika kita hidup dengan cinta yang berkobar, hati yang membara, dan jiwa yang bergelora, akan lebih baik dari pada harus hidup dengan perasaan yang dingin, semangat layu dan jiwa yang lemah.

Jadilah hidup itu indah, walaupun rasa sakit selalu membayangi hari harimu, dengan banyak banyak mengingat Alloh rasa sakit itu akan berganti dengan rasa syukur.

Rumahku, 17 Agustus 2020