Basitungkin
# Tantangan hari ke 26 #
# Basitungkin #
Dipostingnya oleh Pak CEO di Media Guru bahwa akan diadakan sebuah tantangan menulis melalui blok guru siana bagi anggota media guru yang dimulai pada tanggal 15 januari 2020 yaitu tantangan 30, 60, dan 90 hari menulis. Aku sebagai anggota media guru sebetulnya ingin ikut, tapi membayangkan 30 hari menulis tidak boleh tinggal satu hari, kalau leawat maka hitungan mulai hari pertama lagi, membuat nyaliku sudah ciut, karena bagiku dunia menulis adalah hal yang sangat sulit sekali, untuk mendapatkan ide tulisan dan mendapatkan perbendaharaan kata-kata merupakan beban berat bagiku, aku bukan orang yang bisa berpuitisasi yang baik.
Terpikir ada, terkatakan tidak, seperti si bisu sedang bermimpi, seperti itulah aku saat tanggal yang ditetapkan datang, aku ingin menulis, tapi entah apa yang mau ditulis, aku…..???. Lalu teman sesama alumni MWC mengajakku untuk menulis, uni ala siap tantangan hari pertama uni?, begitulah Dewi bertanya padaku, belum Wi, kayaknyo uni ndak ikuit do Wi tantangan media guru ko, mambayangkan ide-ide tulisan untuk setiap hari selama 30 hari saja, uni la di buet pusing tujuh keliling, apalagi 90 hari lo nan ka dibuet, jawabku. Ndak talok do Wi !!, Sato se la uni, tema nyo bebas kok, ndak di tantuan jumlah katonyo do, bulieh carito pendek, puisi, pantun, palajaran, banyak nan bisa wak buet maa, Dewi kembali bicara, namun aku diam tak menjawab lagi perkataan Dewi, dan Dewi juga diam dan sibuk dengan pekerjaannya.
Selama perjalanan pulang, kembali terngiang-ngiang ditelinga, perkataan Dewi, uni tulisannyo bebas, ndak ado ditantuan banyak katonyo do, bulieh cerpen, puisi, pantun, dan lainnya, sehingga ndak sadar aku sudah di depan pintu pagar rumahku, Buk udah sampai, begitu teman yang setiap hari aku menompang motor dengannya, haa…..sambail terkejut, yaa ……jawabku, temanku tertawa, ibuk menghayal yaa….ndak sadar udah sampai, aku hanya mangut-mangut saja, sambil berlalu temanku bilang, buk jaang dipikian bana lai, (jangan dipikirkan betul buk) celoteh temanku….. okee jawabku.
Saat aku duduk disanggar senam, kebetulan aku mengelola sebuah sanggar, kucobalah mengoret-oret kertas, kutulis apa yang teringat dan kubaca apa yang kutulis, tampa kusadari lahirlah sebuah pantun tantangan menulis, merasa enak untuk dibaca aku tersenyum sendiri melihat karyaku ini, pada hal belum pernah aku menulis pantun. Karena aku memenuhi syarat untuk dapat mengikuti tantangan menulis dari media guru, maka kucoba mengirimnya, dan Alhamdulillah guru siana menerima, jadilah aku mengikuti tantangan hari pertama.
Betapa senang hati ini bisa ikut tantangan hari pertama, keesokan hari aku cerita sama dewi, Wi uni jadi ikuit tantangan menulis, kemaren udah dikirim dalam bentuk pantun, Dewi senang mendengarnya, tapi hari kedua ini apa yaa yang mau ditulis ?, jadilah aku kembali berfikir, mau nulis apa pada hari kedua ini, dalam hatiku berkata aku harus menyelesaikan tantangan ini minimal 30 hari, aku ingin mengasah kemampuanku dalam menulis, jadilah aku kembali bingung mencari ide tulisanku hari kedua, mungkin karena sudah niat untuk belajar maka ide yang kucari-cari dating sendiri, tanpa sengaja aku sedang membaca postingan tantangan hari pertama datanglah teman dengan makanan kesukaanku, maka dengan ide makanan kesukaan lahir lagi tulisan keduaku.
Sekarang sudah sampai pada tantangan hari ke 26, dan saat membaca postingan penulis-penulis hebat, kubaca tantangan Pak Leck Murman yang mengatakan bahwa pada hari sabtu minggu tantangan boleh menggunakan bahasa daerah masing-masing, lalu aku berfikir kira-kira cerita apa yaa yang bisa diceritakan dengan bahasa daerahku ??,kembali berfikir dan membuka postingan yang lain, aku teringat sama mbah google, kenapa ndak kutanya sama mbah google saja ya.
Terpikirlah aku sudah bersusah payah mencari ide tulisanku, hari demi hari kutulis apa saja yang kutemui, ada yang membaca dan bahkan ada yang tidak tertarik untuk membacanya, namun terus kucoba menulis diguru siana untuk mengikuti tantangan, aku sangat takut ketinggalan satu hari, kalau sempat lewat satu hari maka aku akan mengulang kembali dari hari pertama. Nah kerja keras untuk mendapatkan sesuatu yang ku inginkan itu semua disebut bersitungkin, dalam bahasa minang namanya “Basitungkin”. Maka lahirlah tulisan dengan judul Basitungkin, yaitu aku telah bekerja keras untuk dapat menyelesaikan tantangan menulis sampai pada hari ke 26 ini, Alhamdulillah, semua ini berkat basitungkin.
Sekarang aku sudah sampai ditantangan hari ke 26, aku bersyukur telah diberi Rahmat dan Hidayah oleh Allah SWT untuk mampu menyelesaikannya, Basitungkin siang malam untuk mendapatkan ide tulisan, walau tulisanku jauh dari kata sempurna, aku bangga bisa ikut tantangan di media guru, terima kasih media guru, semoga para editor dan kru media guru selalu diberi kesehatan dan dilindungi Allah SWT, Aamiin.
#Padang, 9 – Februari – 2020#
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Haha.. jadi kalau ngaku nggak bisa nulis itu HOAX... Selamat ya...
Benar Pak itu HOAX.........hehehe Trims Pak CEO .......sudah mampir......sumangat..
Semangat uni
Trims Id......