Delvia Andrini

Guru SMAN 2 Bukittinggi "Cinta yang patut kamu tunggu adalah rasa cinta pada diri sendiri,"...

Selengkapnya
Navigasi Web
Berita dari Kampung

Berita dari Kampung

Tantangan Hari ke 86

Seperti layaknya pertukaran siang dan malam, suka dan duka juga datang silih berganti. Mampukah kita mengelak dari takdir?

Kring

Kring

Kring

Suara deringan telepon genggam mengagetkanku dari lamunan. Ada panggilan masuk , Aku sangat bahagia, ternyata Ibu yang nelpon, Buru-buru aku jawab panggilan ibu.

[Assalamulaikum Bu]

[Waalaikumsalam ]

[Gimana kabarmu nak? Kamu sehat-sehat sajakan di sana? Kuliahmu lancar kan?]

Seperti biasa ibu menghujaniku dengan deretan pertanyaan.

[Iya Ibu, Alhamdulillah Kasih sehat Bu. Kuliahnya juga lancar. Do’akan Kasih ya Bu]

[Tentu nak, do’a ibu akan selalu ada mengiringi setiap langkahmu]

[Makasih Bu. Aku kangen banget sama Ibu]

[Ibu juga nak, sangat merindukan hadirmu di sini]

Kudengar di ujung sana suara ibu diiringi oleh segukan tangis yang tertahan. Ahhhh….suara ibu membuat aku semakin rindu untuk bertemu. Rindu yang selama beberapa tahun ini terpaksa ku tahan dan kupendam dalam sepinya malam.

[Ibu..ada apa? Kenapa ibu menangis?]

[Bapakmu Kasih….]

[Bapak kenapa Bu?]

Terdengar suara ibu semakin keras. Isak yang tertahan sudah berganti dengan ratapan. Perasaanku menjadi tidak enak.

[Ibu….Ibu…..Ibu…! ada apa dengan Bapak Bu?]

Tak terdengar lagi suara ibu di ujung sana. Sambungan terputus. Aku coba untuk menghubungi lagi, namun tak berhasil tersambung. Perasaanku semakin berkecamuk. Ada apa dengan Bapak? Kenapa ibu begitu sangat sedih?

“Lindungi Orang tua hamba Yaa Rabb….!”

Kriiiiing….ponselku kembali berdering, tak sabar langsung ku angkat ponsel yang sedari tadi tidak lepas dari genggaman. Aku tak sabar mengetahui berita tentang Bapak.

[Assalamualaikum]

[Waalaikumsalam Kak Kasih] ternyata adikku Mutiara yang menelpon.

[Kak Kasiiiiih…..Bapak Kak… ] suara Mutiara agak pelan dan terdengar serak.

[Bapak Kenapa Mut? Apa yang terjadi sama Bapak? Apakah Bapak sakit?]

[Kak, Bapak…Bapak ngga ada lagi Kak, Bapak sudah pergi.]

[Ngomong yang jelas dong Mut, Bapak pergi kemana?] ujarku tak sabar. Detak jantungku semakin tidak karuan.

[Bapak sudah meninggal Kak, Bapak sudah berpulang ke Rahmatullah].

[Innalillahi Wainna Ilaihi raajiuun….]

[Bapaaaaakkkk…….]

Telepon genggamku terlepas dan aku sudah tak Tahu-tahu apa-apa lagi.

#TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terhanyut membaca nya ni...mantap

09 Apr
Balas

Jadi sedih Uni. Salam

08 Apr
Balas

Rini memang hebat bat bat...

09 Apr
Balas

Tetap sabar dibalik musibah ada hikmah yang terpendam...

08 Apr
Balas

Salam kenal, Uni.

08 Apr
Balas



search

New Post