Sejarah Bahasa Indonesia
#Tantangan Tagur kari ke-107
Bahasa adalah identitas suatu bangsa yang digunakan untuk berkomunikasi dnegan bangsa lain. Dimana setiap bangsa memiliki bahasa yang berbeda-beda dengan ciri khas dan asal-usul masing-masing. Begitu juga dengan bahasa Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sendiri tidak lepas dari bahasa Melayu.
Bahasa Indonesia sangat dinamis, sehingga menghasilkan kosakata baru dari penciptaan dan penyerapan bahasa daerah maupun asing. Salah satu bahasa yang datang dari luar adalah bahasa Inggris. Dimana bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang digunakan sebagai komunikasi antar bangsa.
Sehingga tidak heran, banyak orang yang belajar untuk menguasai bahasa Inggris.hal ini bertujuan agar mereka tidak buta akan informasi yang ada di dunia. Meskipun mempelajari bahasa Inggris penting, akan lebih baik jika kita sebagai warga Negara Indonesia tetap menjaga, melestarikan dan membudayakan bahasa Indonesia.Untuk lebih memperdalam bahasa Indonesia, kita harus mengetahui sejarah bahasa Indonesia dan perkembangannya hingga saat ini. Dimana bahasa Indonesia menjadi bahasa pemersatu penduduk Indonesia yang sangat beranekaragam.
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Dimana pada tanggal tersebut, para pemuda dari seluruh pelosok Nusantara berkumpul dan berikrar Sumpah Pemuda dengan isi :
Bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan Menjunjung bahasa persatuan, bahasa IndonesiaDengan Sumpah Pemuda itulah, bahasa Indonesia kemudian dikukuhkan menjadi bahasa nasional. Kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945, bahasa Indonesia menjadi bahasa negara dan terkandung dalam UUD 1945 Bab XV, Pasal 36.
Sejarah Bahasa Indonesia sangat erat kaitannya dengan bahasa Melayu. Sejak dulu, bahasa Melayu merupakan bahasa yang digunakan sebagai bahasa perantara atau pergaulan. Sehingga dasar bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Awal mulanya adalah ketika kerajaan Sriwijaya maju ke wilayah Asia Tenggara menggunakan bahasa Melayu Kuno sebagai bahasa perantara dengan kerajaan lain.Hal ini dibuktikan dengan adanya prasasti di Kedukan Bukit di Palembang berangka tahun 683 M. Kemudian kota kapur di Bangka Barat berangka tahun 686 M dan Karang Brahi di Jambi berangka tahun 688 M.
Pada masa kejayaan kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu yang menjadi dasar bahasa Indonesia memiliki beberapa fungsi sebagai:
Bahasa Kebudayaan. Pada zaman kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu dijadikan sebagai bahasa kebudayaan. Dimana bahasa ini digunakan pada bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa Perhubungan. Selain bahasa kebudayaan, bahasa Melayu juga digunakan sebagai bahasa perhubungan. Dimana digunakan oleh antar suku di Nusantara. Perkembangan bahasa Melayu sangatlah cepat. Hal ini terlihat jelas dari peninggalan kerajaan Islam dalam bentuk batu tertulis maupun hasil susastra. Kemudian bahasa Melayu menyebar ke pelosok Nusantara sejalan dengan menyebarkan agama Islam di Nusantara. Bahasa Melayu yang sederhana menjadikan bahasa ini mudah diterima oleh semua suku. Bahasa Perdagangan. Selain digunakan untuk antar suku, bahasa Melayu juga digunakan untuk bahasa perdagangan baik dari dalam maupun luar negeri. Perkembangan bahasa Melayu yang pesat ke antar pulau, antar suku, antar bangsa membuat bahasa ini juga berkembang di wilayah antar pedagang. Apalagi bahasa Melayu tidak mengenal tingkatan tutur. Bahasa Resmi Kerajaan. Kerajaan-kerajaan Indonesia menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa dalam kesehariannya. Dan digunakan untuk bahasa antar kerajaan di Nusantara.Perkembangan bahasa Melayu semakin pesat, hingga bahasa ini dijadikan sebagai bahasa Indonesia. terdapat empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia :
Dari dulu bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa pengantar di Indonesia Bahasa Melayu memiliki sistem yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dipelajari Suku-suku di Indonesia mengakui dan menerima Bahasa Melayu sebagai dasar bahasa Indonesia Bahasa Melayu memiliki kemampuan sebagai bahasa kebudayaanJakarta , 11 September 2020Delvi Novera, S.Pd
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Artikel yg bagus, Bunda. Mksih berbaginya, smg sukses....
sama - sama bunda
Jas merah. Mantul
betul bunda,jangan lupakan sejarah