Deni Apriliawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Koneksi Antar Materi Pembelajaran Sosial Emosional Modul 2.2

2.2.a.9 Koneksi Antar Materi Modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional

Oleh : Deni Apriliawati – CGP Angkatan 4 Tulungagung

Fasilitator : Bapak Suyatno, M.Pd., M.Kom.

Pengajar Praktik : Bapak Dr. Ilman Nafi’an, M.Pd.

Pembelajaran Sosial Emosional adalah proses belajar seumur hidup untuk lebih memahami diri kita sendiri, terhubung dengan orang lain, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan dan mendukung komunitas. Pembelajaran sosial dan emosional akan lebih berhasil bila dilaksanakan secara kolaboratif oleh semua pemangku kepentingan sekolah.

Tujuan Pembelajaran Sosial Emosional adalah 1. Memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi. 2. Menetapkan dan mencapai tujuan positif. 3. Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain. 4. Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif. 5. Membuat keputusan yang bertanggung jawab.

Ruang Lingkup Pembelajaran Sosial Emosional antara lain Rutin artinya diluar waktu belajar akademik, misalnya : kegiatan ekstrakurikuler, perayaan hari besar, pelatihan dsb. Terintegrasi dalam pembelajaran artinya membuat diskusi kasus atau kerja kelompok dalam sebuah topik mata pelajaran. Protokol/ Budaya Sekolah artinya aturan sekolah yang sudah menjadi kesepakatan bersama dan diterapkan secara mandiri oleh murid atau sebagai kebijakan sekolah untuk merespon situasi pada kejadian tertentu.

Dampak pembelajaran pembelajaran sosial emosional

Dampak dari keberhasilan dalam penerapan KSE (Kompetensi Sosial Emosional) tersebut tidak hanya pada kesuksesan diri seseorang dalam akademik yang lebih baik namun juga memberikan fondasi yang kuat bagi seseorang untuk dapat sukses dalam berbagai area kehidupan mereka di luar akademik.

Pembelajaran sosial emosional dapat dilatih dan ditumbuhkan di luar pembelajaran, terintegrasi dalam pembelajaran, menjadi budaya atau tata tertib sekolah dengan berbagai kompetensi dan teknik, sehingga dapat menciptakan Well Being Ekosistem Pendidikan yang nyaman dan sehat.

Keterkaitan materi pembelajaran sosial emosional dengan modul sebelumnya

Melalui pembelajaran sosial emosional, salah satu peran guru sebagai pendidik adalah menciptakan Well Being Ekosistem Pendidikan di sekolah sehingga kondisi menjadi nyaman, sehat dan bagahia bagi murid. Hal ini sejalan dengan Filosofi Ki Hadjar Dewantara.

Seorang guru penggerak yang memiliki nilai kemandirian, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada murid harus menggunakan segala kekuatan dan potensi yang ada untuk membangun budaya positif di sekolah. Budaya positif yang dikembangkan hendaknya dapat mendorong pemenuhan kebutuhan belajar murid sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman.

Seorang guru atau pendidik, harus mampu menggunakan segala kekuatan dan potensi yang ada untuk mengembangkan budaya positif di sekolah. Budaya positif yang dapat dilakukan di sekolah untuk menerapkan latihan Berkesadaran Penuh (mindfulness) sambil mengembangkan kompetensi Kesadaran Diri (Self Awareness) adalah dengan mengenali emosi. Hal ini dapat membantu guru dan murid merespon terhadap kondisinya sendiri.

Jika pembelajaran sosial emosional dengan pendekatan berkesadaran penuh (mindfulness) menjadi budaya positif di sekolah maka pembelajaran berdiferensiasi lebih mudah diterapkan. Hal ini tentunya akan membahagiakan murid karena pembelajaran yang disajikan sesuai dengan kebutuhan belajar, baik melalui pendekatan kesiapan belajar, minat, dan profil murid.

Pendekatan kesadaran penuh (mindfulness) menggunakan teknik STOP dapat dijakdikan sebagai metode dan pendekatan yang dapat menciptakan Well Being Ekosistem. Siswa yang memiliki Well Being yang optimal memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mencapai prestasi akademik yang tinggi, kesehatan fisik, dan mental yang lebih baik, memiliki ketangguhan dalam menghadapi stres dan terlibat aktif dalam perilaku sosial yang lebih bertanggung jawab.

Melalui pembelajaran berdiferensiasi dan pelajaran sosial emosional diharapkan dapat mewujudkan profil pelajar Pancasila. Maka dengan demikian terwujudlah insan-insan yang cerdas dan karakter yang pada akhirnya berjuang dengan melahirkan berbagai kebijaksanaan.

Terima kasih

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post