Denny Boy Roha

Adalah guru dan juga principal di SMA Negeri Jakarta. Alumini IKIP Padang, jurusan Akuntansi. Wakil Ketua MGMP Ekonomi DKI, Intstruktur Kurikulum 13, ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Akhirnya Kujalani

Akhirnya Kujalani

#tanthar_379

#berpentigraf

Akhirnya Kujalani

Setia, itulah kata yang aku dan dia patuhi. Beragam tantangan sudah kami lalui, kata setia itulah seolah-olah membuat aku dan dia kuat. Kuat untuk bertahan, kuat untuk mengahadapi godaan yang datang. Hari yang dijanjikan itu datang jua, dia menjemputku tidak seperti biasanya. Kini penampilannya elegan, kemeja lengan panjang polos, celana biru navy sangat cocok dengan potongan rambutnya yang sedikit klimis. Aku tercenung dari tangga lantai dua, melihat dia berdiri gagah menungguku di koridor depan kantor. “Hai…” sedikit sapaku sudah membuatnya tersenyum, akupun tersenyum. Ada sejumput kebahagiaan kurasakan.

Seperti biasanya, kami berjalan santai sepanjang trotoar, sambil menikmati suasana sore. Lalu lalang kendaraan masih seperti kemaren dan kemaren. Jemari tangan kananku di raihnya, kami bergandengan tangan ketika menyeberang jalan. Aku semakin melambung rasa bahagia. Kami mampir di toko roti, membeli beberapa potong roti dan dua porsi martabak kesukaan bapak. Aku melarang dia untuk membayar, dia paham. Dua kaleng minuman ringan sekedar pelepas dahaga. Usai semuanya, dia langsung menyetop taksi, tidak seperti minggu lalu, kami lebih senang naik angkot. Dia membukakan pintu untukku, taksi melaju menuju rumahku.

Setelah mempersilahkan dia masuk dan duduk, aku ke dalam menyiapkan minuman dan menyuguhkan roti yang tadi. Bapak yang sudah kuberi tahu akan maksud kedatangannya, segera menemuinya di beranda, sementara aku dan ibu mengintip dari gorden ruang tengah. Kubiarkan bapak ngobrol dengannya. Obrolan diawali dari pekerjaan, sampai kepada niatnya. Ada ketegangan dari raut wajahnya, saat suasana jeda tanpa suara. Terlihat gemetaran tangannya ketika mangambil gelas minum. Bapak santai sambil tersenyum menyaksikan ketegangannya. Aku mulai kesal melihat bapak seperti mempermainkan dia, hampir saja aku keluar mengingatkan bapak, untung tangan ibu cepat menahan. “Pak… ii…zinkan… izinkan… sa..ya”. kalimatnya terputus, buru-buru dia kembali minum. “Izinkan saya uu…untuk…me..me..menikahi Ela.” Tap ! selesai sekelumit kalimat yang agak terputus. Bapak tidak langsung menjawab, dia mengaduk-aduk gula dalam gelasnya dengan sendok. Aku tidak sabar menunggu kelanjutannya.

-salamgantung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Waduh... ikut deg2an niih Pak Denny... smg jawaban Bapak Ela melegakan semua

26 Mar
Balas

tergantung martabak yang dibawanya. enak atau tidak

26 Mar



search

New Post