In Memoriam Didi Kempot
#tantangan_hari_ke_56
Kau Pergi, Di Saat Yang Lain Sedang Merindu
Hampir seluruh masyarakat dikagetkan dengan berita kepergianmu pagi ini (5 Mei 2020). Engkau pergi di tanggal cantik agar mudah mengingatnya, yaitu 05052020. Mempunyai nama Asli Dionisius Prasetya, tapi kami lebih mengenal dengan Didi Kempot.
Lagu lagumu begitu disenangi, mulai dari kalangan bawah hingga atas, bahkan luar negeri pun menyukai.
Setelah kau pergi, banyak orang mencari jati dirimu. Ternyata karirmu berawal dari penyanyi jalanan, di sebuah kota yang bernama Surakarta. Belum puas di Surakarta engkau merajuk ke ibukota Jakarta, untuk mengadu peruntungan, sejak tahun 1987.
Lagu-lagumu lebih banyak bernuansa kepatah hatian dan kehilangan. Engkau dianugerahkan Tuhan dengan kemampuan menulis lirik dan memadukannya dengan music serta menyanyikannya. Karena menyampaikannya sepenuh hati, banyak pendengar menyukai walaupun banyak yang tidak mengerti bahasa daerah yang kau bawakan.
Didi kempot, banyak orang mengartikan namamu dengan fisik, alhasil mereka kecele, karena kempot di belakang namamu itu bukanlah bentuk fisik seseorang, yang pipinya melengkung ke dalam karena sudah tidak bergigi, mata cekung. Tidak… bukan itu maksud dari Kempot di belakang namamu. Kempot itu merupakan kependekan dari Kelompok Pengamen Trotoar, untuk mengingat awal langkah senimanmu.
Bahkan kelompok pengagummu (kalau boleh dikatakan fans) yang lebih popular menamakan dirinya “Sobat Ambyar”, telah menobatkan engkau dengan sebutan “Godfather of Broken Heart”. Julukan itu bukan asal asalan, julukan itu diberikan karena hampir semua lirik lagu lagumu bertemakan kisah patah hati. Maka banyaklah yang menjerumuskan dirinya dalam “Sobat Ambyar”, mungkin karena pernah patah hati juga.
Lagu Stasiun Balapan, merupakan lagu awal setelah kepulanganmu dari luar negeri, dan memulai kiprahmu kembali di tanah air. Lagu itu mendapat sambutan hangat masyarakat. Disamping Stasiun Balapan, kemudian diiringi dengan munculnya lagu “Kalung Emas” dan “Suket Teki” yang membuat namamu semakin meroket di kancah music nasional. Irama musikmupun beraliran campur sari.
Disaat saat “Sobat Ambyar”, “Sadboys” dan “Sadgirls” merindukan konsermu setelah pandemic covid19. Engkau pergi untuk selama-lamanya. Semua terhenyak, terpaku dengan rasa tidak percaya. Tapi itu nyata.
Wajar engkau disenangi masyarakat, darah seninu mengalir dari Ranto Edi Gundel atau mbah Ranto seorang seniman yang merupakan bapakmu. Mamiek Prakoso itu adalah kakak kandungmu yang eksis di dunia lawak sri mulat.
Kini engkau sudah tiada, membuat “Sobat Ambyar” bersedih dalam nuansa wabah covid19. Sobat Ambyar merupakan komunitas anak muda penggemar Didi Kempot. Komunitas ini dikukuhkan secara resmi di kota Surakarta. Keberadaan Sobat Ambyar menjadikan penggemar Didi Kempot lebih terorganisir.
Engkau pergi menghadap Illahi, disaat kami sedang merindu alunan suaramu. Rindu yang tertahan karena kondisi covid19. Rindu belum terbayar, engkau memenuhi panggilan Tuhan. Selamat jalan Godfather of Broken Heart, Didi Kempot, semoga kiprahmu dilanjutkan oleh “Sobat Ambyar”.
**Tulisan ini bersumber dari https://id.wikipedia.org/wiki/Didi_Kempot
-salamsedihsobatambyar-
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Selamat Jalan Pakdhe Didi. Hatimu sungguh mulia, bahkan saat kondisi sakit kau ajak sobat ambyar untuk berdonasi dengan konser dari rumahmu...
Aamiin ya Rabbalalamiin
Selamat jalan, Mas Didi..Semoga kisah perjalanan dan perjuanganmu memotivasi banyak orang.
Aamiin ya Rabb
Semoga husnul khotimah...
Aamiin ya Rabb
Selamat jalan masuk Didi kempot, sorga hendaknya tempatmu, amin
Aamiin ya Rabbalalamiin
Setiap tarianBerjalan mengikuti iramanyaSetiap insanMelangkah menjejaki garis takdirnyaStangkai Kasih Putih
Setuju pak Ustadz.