Oleh: Denon Yuliwati

#TantanganGurusiana hari ke-10

Kurang lebih 2 tahun lamanya pandemi menguasai dunia, hingga drastis kebiasaan berubah. Semuanya serba dibatasi tak terkecuali peraturan sekolah juga ikut dibatasi. Mulailah kurikulum darurat diberlakukan, siswa belajar dari rumah dengan sistem daring. Awal perubahan dengan melakukan daring sesuatu yang sangat berat. Apalagi bagi kami para pendidik yang sudah berusia tidak produktif lagi yang masih gaptek mengikuti perkembangan jaman millenial ini. Semua terjadi dan berada didepan mata, tekhnologi harus segera dimanfaatkan. Perlahan tapi pasti, dengan kesabaran rekan pendidik yang masih muda dan semangat untuk menyebarkan ilmunya dibidang teknologi maka mulailah kami dikenalkan cara mengoperasikan laptop. Mengajarkan bagaimana memulai langkah-langkah pembuatan google class room, membuat soal-soal dan mengabsen siswa di google formulir. Bagaimana bisa bertatap wajah dengan siswa walau jarak saling berjauhan tapi tetap saling berkomunikasi dengan melalui zoom misalnya. 

Lambat laun semuanya berjalan seperti biasa. Pembelajaran lewat daringpun bukan hal yang menjadi momok bagi pengajar bahkan menjadi tantangan bagi kami semua. Tantangan lain yang penulis rasakan adalah bagaimana untuk tetap memotivasi siswa agar mereka tidak bosan belajar melalui gawai, tetap semangat walaupun kondisi belajarnya tidak normal seperti biasa mereka tatap muka dengan para gurunya. Kini anak-anakpun menikmati cara belajar secara online, tantangan bagi siswa itu sendiri untuk mencari, menemukan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh para pendidik dengan bantuan para orang tua. Sehingga mereka akan menyadari betapa sangat berharganya jam-jam belajar dalam ruang kelas. 

Karangampel, 17 Maret 2022