Oleh: Denon Yuliwati

#TantanganGurusiana hari ke-25

Bulan Januari 2022, sekolah kami mempunyai seperangkat alat musik tradisional yaitu angklung. Dengan datangnya alat musik ini semakin menambah koleksi angklung sebelumnya yang pernah dimiliki sekolah untuk praktek pelajaran seni-budaya di sekolah kami. Angklung merupakan alat musik yang patut dilestarikan dan diperkenalkan pada anak-anak jaman milenial. Karena anak jaman millenial lebih menikmati musik modern ketimbang musik tradisional, seperti angklung misalnya. Kalau tidak dari sekarang dan tidak dikenalkan pada mereka, lambat laun musik tradisional dari Jawa Barat ini kemungkinan punah atau yang lebih menyakitkan bisa saja diakui oleh bangsa lain. Semoga tidak terjadi lagi ada pengakuan dari pihak lain mengenai budaya kita.

Kurikulum di sekolah kami pada mata pelajaran seni-budaya di masukan musik tradisional angklung, dengan maksud mengenalkan musik kebudayaan daerah Jawa Barat kepada para siswa untuk menjunjung tinggi budaya tempat kami berpijak. Alhasil musik angklung ini ternyata diminati banyak siswa disekolah kami. Dengan alasan mereka bahwa untuk memainkan alat musik yang terbuat dari bambu ini sangat mudah sekali. Cara memainkan alat angklung ini hanya digoyang-goyangkan saja sehingga alat yang terbuat dari bambu-bambu ini akan mengeluarkan suara dari benturan-benturan rakitan bambu tersebut dengan nada-nada yang berirama.

Melihat antusias dari para siswa terhadap musik angklung tersebut, atas saran dari Kepala Sekolah Bapak Budi Hartiana Sudradjat, M. Pd bahwa ekstrakurikuler musik angklung diadakan dengan pembinanya langsung dari guru seni-budaya itu sendiri. Disamping itu Bapak Kepala Sekolah kami adalah instruktur pada mata pelajaran Seni Budaya, dan beliau sangat mahir dalam memainkan alat musik angklung. Tidak segan beliau terjun langsung dalam melatih musik tradisional angklung in kepada para siswa yang berminat mempelajari musik angklung.

Kami berharap semoga para siswa yang mempunyai talenta dibidang musik dapat menjaga dan melestarikan kebudayaan bangsa. Karena kalau bukan mereka siapa lagi yang akan menjamin kelestarian musik daerah dari tanah Sunda Jawa Barat ini.

Karangampel, 1 April 2022