HUTAN MANGROVE INDRAMAYU
Oleh: Denon Yuliwati
#TantanganGurusiana hari ke-6
Wilayah Indramayu yang terletak dipesisir pantai utara mempunyai wahana hutan mangrove. Hutan mangrove ini berada didaerah pesisir yaitu Karangsong sekitar tahun 1970 sepanjang pantai ini adalah hutan mangrove yang masih perawan. Menginjak tahun 1980 an disekitar hutan mangrove dibuka dan dijadikan tambak oleh penduduk sekitar untuk dijadikan sebagai mata pencaharian mereka. Tambak-tambak yang sudah terbuka ditanami petani dengan udang dan bandeng ternyata sebagai mata pencaharian penduduk sekitar Karangsong ini sangat menghasilkan dan panen para petani ini menggiurkan yang lain. Sehingga hampir disekitar hutan mangrove berubah menjadi tambak udang atau tambak bandeng.
Hampir setengahnya hutan mangrove beralih fungsi sebagai tambak. Tapi tidak selamanya tambak-tambak para petani ini bertahan selamanya. Tidak kurang dari 10 tahun lamanya tepatnya di tahun 1990 an tambak-tambak sebagai mata pencaharian penduduk sekitar terjadi abrasi. Sehingga para petani udang dan bandeng kehilangan mata pencaharian mereka.
Sekitar tahun 2008 pihak pemerintah Daerah Indramayu mengembalikan hutan mangrove dengan menanam kembali bibit-bibit mangrove disekitar pesisir pantai Karangsong dengan tujuan untuk menahan abrasi lebih luas lagi. Tapi sekarang hutan mangrove selain sebagai tanaman konservatif untuk menahan abrasi, hutan mangrove inipun berfungsi juga sebagai ekowisatanya Indramayu.
Dihutan mangrove inipun dimanfaatkan oleh mahasiswa dan para peneliti dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka untuk mengenal lebih jauh tentang flora dan fauna yang ada disekitar hutan mangrove.
Berwisata didaerah ini cukup hemat dan dapat menenangkan hati dan pikiran yang lelah menjalankan aktivitas yang cukup menguras tenaga dan pikiran. Suasana tenang, hening dan terhampar menghijau tak lepas dari pandangan mata mampu mendamaikan suasana hati yang galau.
Karangampel, 13 Maret 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen tulisannya bunda, sukses selalu
Terimakasih Bunda Bahrini. Salam literasi
Mantap ulasannya. Ternyata tidak hanya tulisan jembatan cintanya saja yang difoto, modelnya juga manis