KEBAYA IBUKU
Oleh: Denon Yuliwati
#tantangangurusiana hari ke 51
Melihat kebaya yang selalu dipakai Ibuku belum ada lagi yang baru. Untuk lebaran Ramadhan sekarangpun belum terbersit untuk membelinya, karena keadaan sehari-hari kami berdua sudahlah cukup memprihatinkan. Aku hidup berdua dengan orangtuaku yang tinggal seorang yaitu Ibundaku yang semakin renta tergusur waktu.
🌹🌹🌹
Seperti hari-hari biasanya untuk mencukupi kehidupan kami berdua, aku berjualan sarapan nasi lengko dengan beberapa gorengan tahu tempe. Dari jualan sarapan yang digelar meja di depan rumah masih ada yang mau singgah untuk sekedar sarapan sederhana yang aku hargai satu bungkus nasi lengko Rp. 4.000,- dan cukup untuk membeli beras dengan modal aku putar kembali untuk berjualan esok harinya.
🌹🌹🌹
Bulan Ramadhan ini tidak pas jika aku berjualan sarapan, aku putar haluan berjualan sore hari tapi bukan nasi lengko, dengan modal seadanya aku jualan kolak pisang dan kolak ubi dengan harga Rp. 6.000,-. Allah Maha Kasih, dari yang 10 bungkus bertambah menjadi 40 bungkus dengan 4 varian yaitu bertambah bubur mutiara dan bubur sumsum. Dan pastinya tenaga semakin terkuras dan rasa letih kian terasa, tapi semua berganti bahagia jika aku sudah menyisihkan dari keuntungan berjualan takjil untuk membeli kebaya dan mukena baru Ibuku. Bersakit-sakit dahulu baru bersenang-senang, tak kupungkiri kerja keras tak mengkhianati hasil. Ramadhan tinggal beberapa hari lagi, aku melihat senyum bahagia di wajah manis Ibuku karena kami bisa sholat ied dengan mukena dan kebaya baru Ibuku.
Karangampel, 27 April 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ini fiksikah Bu? tapi foto Ibunya asli.
Foto Ibunda memang asli Bunda. Hanya menyerempet saja narasinya. Salam sehat selalu Bunda.
Kisaah yang sangat keren bu denon semoga sehat selalu dalam menjalankan ibadah puasa
Terimakasih Pak Supriyanto. Salam sehat selalu bersama keluarga.
Kisah yang sangat menginspirasi..rezeki tak berpintu,selagi ada usaha..keren ceritanya..
Terimakasih Bunda Eva. Selagi bekerja keras pintu rejeki terbuka lebar dan salam sehat untuk Bunda sekeluarga.
Luar biasa mantap tulisannya bunda, semoga sehat dan sukses selalu
Terima kasih Bunda Bahirni. Salam sehat sekeluarga Bunda.
Mantap mengolah kata menjadi pentigrafnya, yang terpentingnya memunculkan idenya itu, luar biasa Bu Denon
Terimakasih Bunda Putri, belajar bercerita. Salam sehat bersama keluarga.
luar biasa, salam literasi bunda
Terimakasih Bunda Ayu. Salam sehat selalu bersama keluarga.