Denon Yuliwati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
KEBUDAYAAN INDRAMAYU (part 1) NGAROT

KEBUDAYAAN INDRAMAYU (part 1) NGAROT

Oleh: Denon Yuliwati

#TantanganGurusiana hari ke-3

Indramayu adalah wilayah kecil disebelah utara Jawa Barat. Kota Indramayu merupakan kota yang mulai dikenal dipenjuru Nusantara dan Indramayu mempunyai ragam budaya. Salah satu budaya yang terkenal dari Indramayu dengan kebudayaan ngarotnya.

Tradisi ngarot ini sudah ada sejak tahun 1686, sebagai penggagasnya adalah Kepala Desa Lelea yang pertama. Tujuan awal dari ngarot ini membangkitkan para pemuda didesa Lelea agar para pemudanya cakap dan trampil dalam menggarap sawah agar didesa ini tidak kekurangan pangan. Ngarot adalah kebudayaan yang dilakukan secara turun temurun hingga sekarang.

Sebelum sawah mulai digarap, tradisi di desa Lelea ini selalu diadakan upacara adat terlebih dahulu yang dikenal dengan istilah ngarot. Dimana kebudayaan ngarot ini adalah pesta menjelang tanam padi yang diikuti oleh para pemuda dan pemudi dengan kostum yang berwarna warni dan berhiaskan mahkota bunga. Ngarot merupakan adat desa Lelea Kabupaten Indramayu sebagai perwujudan rasa syukur dan suka cita para petani atas keberkahan yang diberikan oleh Allah SWT. Disamping itu dengan adanya ngarot yang dihadiri oleh masyarakat Lelea Indramayu akan terjalin dan keakraban antar penduduk disekitar desa itu. Bahkan tidak menutup kemungkinan juga dimanfaatkan sebagian remaja yang belum berjodoh untuk mengenal dan menjalin hubungan saat perkenalan dalam kegiatan ngarot.

Setelah kegiatan adat ngarot usai, maka para petani mulai menggarap sawah mereka dengan rasa bahagia dan penuh syukur.

Kebudayaan ngarot di desa Lelea Indramayu Jawa Barat sudah diakui oleh Kementrian Pariwisata Indonesia. Sekarang menjadi tanggungjawab bersama masyarakat Indramayu agar ngarot ini tetap bertahan untuk menjaga kelestariannya sampai anak cucu kita.

Karangampel, 10 Maret 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

10 Mar
Balas

Terimakasih Bp. Dede. Salam kenal dan salam literasi.

10 Mar

Keren tulisannya, sukses selalu bu Denon Yuliwati

10 Mar
Balas

Terimakasih Bu Zuyyinah. Salam kenal dan salam literasi.

10 Mar

Bagus ulasannya jadi tahu budaya Indramayu

10 Mar
Balas

Waaah.... Saya jadi tau kebudayaan Indramayu ternyata masih lestari y bu.... Ayoo.. Kita lestarikan budaya Dermayu

10 Mar
Balas

Waaah.... Saya jadi tau kebudayaan Indramayu ternyata masih lestari y bu.... Ayoo.. Kita lestarikan budaya Dermayu

10 Mar
Balas

Waaah.... Saya jadi tau kebudayaan Indramayu ternyata masih lestari y bu.... Ayoo.. Kita lestarikan budaya Dermayu

10 Mar
Balas

Waaah.... Saya jadi tau kebudayaan Indramayu ternyata masih lestari y bu.... Ayoo.. Kita lestarikan budaya Dermayu

10 Mar
Balas

Asyiiiiiikk

10 Mar
Balas



search

New Post