Den Santoso

aku seorang pengembara pengejar cinta , karena cintaku lari di kejar dijerat dikuasai cinta cinta yang lainnya cintaku lenyap ditelan asa_ asli nama Didik bento...

Selengkapnya
Navigasi Web
tawur

tawur

Tawuran mahasiswa antar fakultas di Unri merobek hati nurani para akademisi dan sungguh sangat disayangkan di tengah pimpinan Unri berusaha keras untuk mewujudkan Unri sebagai "Jantung Hati Masyarakat Riau". Pasca tawuran mhs Unri petang kamis kemarin (5/10) tsb, menyisakan PR yg mestinya cepat diselesaikan. Para birokrat kampus jangan hanya duduk manis di singgasana kursi empuk mengurus hal-hal rutinitas kampus, tapi juga mengevaluasi bagaimana pelaksanaan dari awal aktivitas mahasiswa mulai dari orientasi mahasiswa di level universitas dan fakultas hingga program studi. Para birokrat juga dirasa perlu melihat dan mengevaluasi kurikulum dan aplikasi sistem kredit semester (SKS). Sistem SKS sebenarnya sudah membangun persebatian mhs, karena memungkinkan mhs satu fakultas kuliah di fakultas lain. Satu jurusan kuliah di jurusan lain. Sehingga pengkotak-kotakan yg diciptakan oleh keahlian atau profesionalisme ini bisa terekat dan bersebati kembali. Di sisi lain perlu merekonstruksi ulang kurikulum Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) terutama yg berhubungan langsung dg pembangun karakter. Sy baru mengetahui bahwa di Fakultas Teknik yg mengajar mata kuliah bahasa Indonesia bukan yg ahlinya yakni dosen bahasa Indonesia, barangkali menganggap bahwa mata kuliah bahasa Indonesia adalah mata kuliah gampangan. Padahal pd mata kuliah ini diajarkan pembangunan karakter melalui bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia bukan hanya persoalan komunikasi tapi juga bahasa adalah presentasi kesantunan. Topik ini menjadi inti atau mahkota dari mata kuliah bahasa Indonesia. Sy menilai dalam pembangunan karakter ini juga dirasa sangat perlu menghadirkan MKWU Budaya Melayu sebagai mengasah kepekaan budi pekerti mahasiswa Unri yg kuliah di jantung peta Riau ini. Mahasiswa Riau mesti menunjukkan tingkat intelektual dan kesantunan yg berbeda dari mahasiswa lainnya di Indonesia. Jika tidak dilakukan hal-hal seperti ini sulit mewujudkan semboyan Unri sebagai Jantung Hati Masyarakat Riau. Atau hanya menjadi slogan semata. Allahu Alam bissawab

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post