Barokah Rezeki
TANTANGAN HARI KE-274
#TANTANGANGURUSIANA
Setiap manusia telah memiliki rezekinya masing-masing, Allah SWT telah menjamin akan hal itu. Rezeki bisa berupa harta, teman, keluarga, hingga jodoh.
Jaminan rezeki dari Allah SWT kepada setiap manusia adalah jaminan yang pasti. Allah SWT dengan segala sifat rahman dan rahimnya tak akan melupakan barang satu makhluk ciptaan-Nya pun di bumi dalam perkara rezeki.
Hal ini dicontohkan dengan bagaimana burung-burung yang terbang pada pagi hari dari sangkarnya dalam keadaan lapar. Dan kembali pulang pada sore hari dalam keadaan kenyang. Usaha yang dilakukan burung itulah yang kemudian disebut sebagai usaha mencari jaminan yang telah diberikan Allah SWT.
Berusaha adalah upaya mendatangkan rezeki. Sedangkan usaha dalam proses menghasilkan rezeki tersebut dapat bermuara kepada perolehan hasil rezeki yang beragam.
Adapun sebaik-baiknya rezeki adalah yang diperoleh dari usaha yang baik (halal), dan dapat dimanfaatkan kepada seluas-luasnya orang atau minimal diri dan keluarga sendiri. Sebaliknya, jika seorang manusia telah berusaha namun rezeki itu ternyata tidak bermanfaat, maka itu bukanlah rezekinya.
Kendati Allah telah membagi-bagi rezeki kepada setiap manusia, kerap kali syaithan datang untuk menggoda manusia. Godaan tersebut umumnya datang di kala manusia mencari rezeki dengan bisikan untuk melakukan dengan cara-cara yang tak direstui Allah.
Pada umumnya masyarakat kerap kali muncul istilah rezeki yang berkah dan rezeki yang tidak berkah. Berkah adalah melimpahnya kebaikan dari sesuatu yang sedikit dari yang biasanya. Sedikit yang anda peroleh bisa jadi lebih baik dari pada banyak yang diperoleh orang lain.
Hendaknya setiap umat tidak mengukur rezekinya dengan ukuran materi. Karena, seperti yang telah diungkapkan di atas, rezeki sudah pasti tak hanya berbentuk sebuah materi.
Misalnya, menjemput rezeki itu bisa berupa mencari jodoh. Jemput jodoh ada caranya, seperti dandan yang baik, berilmu yang baik, berkarir yang baik.
Perkara mencari rezeki yang baik memang kerap dianjurkan agama. Untuk itu, agar rezeki yang dihasilkan dapat bernilai berkah, ada baiknya tingkatkan adab yang baik karena Allah dalam pengertian akidah dan tauhid bahwa, akhlak kita perlu terus di-upgrade sebelum kita memulai aktivitas mencari rezeki. Sebab, manusia adalah makhluk yang lemah namun unik bagi Allah. Sehingga segala usaha yang diperbuat manusia, akan selalu diawasi Allah dengan segenap cinta kasih-Nya yang tak berujung.
Segala sesuatu yang dimanfaatkan oleh manusia dinamakan rezeki. Ilmu, akhlak, rupa yang cantik dan tampan, atau pangkat, semuanya itu dikategorikan sebagai rezeki yang diberikan oleh Allah. Rezeki bisa dibagi ke dalam dua kutub besar: rezeki halal dan haram. Perbedaan antara keduanya sangat jelas. Rezeki haram manfaatnya tidak bertahan lama, akan habis dalam waktu sekejap. Sedangkan, rezeki yang halal, sekalipun manfaatnya sedikit di mata sebagian orang, tetapi sejatinya harta itu terus bertambah keberkahannya.
Lalu, mengapa rezeki yang diterima oleh individu berbeda satu dengan yang lain? karena Perbedaan tersebut dimaksudkan agar rezeki dapat mengalir ke individu dengan cara yang berbeda-beda.
Jika terjadi perbedaan rezeki, Allah akan memberikan haknya dalam bentuk yang lain. Hal ini karena, sekali lagi, rezeki bukan hanya uang semata, tetapi rezeki adalah segala sesuatu yang dirasakan manfaatnya oleh manusia. Karena itu, bentuk rezeki yang diberikan Allah tidak terbatas.
Dalam ketentuan dan hitungan matematis, besaran output akan ditentukan oleh besaran input. Tetapi, itu tidak berlaku dalam konteks rezeki yang Allah berikan; Allah tidak memberikan batas. Bahkan, tak jarang Allah memberi rezeki di luar batas usaha yang telah ditempuh oleh seorang hamba apa yang diperoleh bisa lebih banyak dari yang dikira dan telah diusahakan.
Sebagian Muslim lalu bersikap sinis dan terheran dengan rezeki lebih yang diterima oleh orang kafir. Tetapi, mengapa kaum Muslim itu tidak mencoba menghitung betapa besarnya nilai kebajikan yang Allah berikan kepada mereka? Belum lagi rezeki berupa rasa nyaman yang dirasakan oleh hati. Terlebih jika mereka mengetahui bahwa hari pembalasan pasti akan tiba. Allah akan memberi balasan sesuai dengan keyakinan dan amal yang telah diperbuat selama di dunia
#rezekibarokah
#belajarsepanjanghayat
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah, mg rezeki kita berkah. Pembahasan yg lengkap, terima kasih sudah berbagi ibu. Mantap