Desfitri Surya Nengsih,SPd.SD

Hidup adalah pilihan untuk menanam kebaikan dan belajar sepanjang hayat. Nama : DESFITRI SURYA NENGSIH,SPd.SD, No HP/WA 085263918183, email : desfitri112@gmai...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sumando di Minangkabau

Sumando di Minangkabau

TANTANGAN HARI KE-213

#TANTANGANGURUSIANA

Minangkabau salah satu suku bangsa di Indonesia dengan Sistem Kekerabaran Matrilineal terbesar di Dunia. Mereka dengan budaya serta adat Istiadatnya melebur dengan Islam sebagai landasan pondasi untuk mengatur masyarakat berkehidupan dan berkeadilan sosial. Hal tersebut dengan harapan kemanusian yang adil dan beradap serta persatuan dan kesatuan dapat terwujudkan diantara sesama Manusia.

Mereka mengatur strata sosial sesuai paham matrilineal yakni garis keturunan dan kesukuan kepada Ibu (pihak wanita). Di suatu kaum, Ibu menjadi Bundo Kanduang, Limpapeh Rumah Gadang. Idealnya, harta pusaka di Ranah Minang adalah milik kaum hawa tersebut.

Berbeda dengan peranan laki-laki. Bila di Rumah Gadang atau rumah kaum orang Tuanya, ia menjadi sosok Ninik Mamak (Paman) dari anak-anak saudara perempuannya. Dia adalah pelindung, penjaga, pembimbing dan pengayom anak kemenakan keluarga saparuik (keluarga satu ibu). Ia juga berkewajiban memelihara dan bahkan menambah harta pusaka milik kaumnya tersebut.

Bila laki-laki itu sudah menikah, maka seringkali ia hidup dan tinggal di rumah istri (rumah mertuanya). Di Ranah Minang disebut ia di panggil Sumando. Sumando dalam bahasa minang artinya menantu. Dalam adat minang yang mengenal garis matrilineal yang mengambil garis keturunan dari ibu, urang sumando menjadi tamu dalam rumah gadang. Sebagai seorang tamu tentu saja tidak danduknya menjadi pertaruhan nama baiknya. Tuan rumah akan bersikap sensitif dalam interaksi dengan tamunya. Perangai seorang sumando dikategorikan dalam 4 tipe. Tipe-tipe tersebut sebagai bahan instropeksi bagi diri kita.

Urang sumando lapiak buruak

Lapiak buruak artinya adalah tikar yang jelek. Tipe seperti ini diberikan pada seorang sumando yang tidak pandai bergaul dengan lingkungannya atau istilahnya orang rumahan. Mungkin kewajibannya terhadap keluarga terpenuhi, tapi sikap individualismenya yang tertutup dan tidak peduli terhadap lingkungan tidak bisa diterima dalam suatu nagari, Sifat tersebut diistilahkan dengan gilo mauli anak bini kalau diterjemahkan secara kasar gila bergaul dengan anak dan istri saja. Mengapa disebut lapiak buruk karena lapiak atau tikar itu menjadi alas bagi keluarga untuk bercengkrama. Zaman dulu dirumah gadang tentu saja tidak ada sofa. Dan kata buruak karena tidak diterimanya sifat tersebut. Sebenarnya ada kewajiban lelaki sebagai mamak atau paman yaitu membimbing kemenakannya. Sudah terkenal jargon anak dipangku kemenakan dibimbing dalam adat minangkabau. Ketika ini diabaikan maka gelar lapiak buruak pun melekat pada urang sumando tersebut.

Urang sumando kacang miang.

Kacang miang adalah sebuah tanaman yang apabila tersentuh, akan menyebabkan rasa gatal. Julukan tipe ini adalah gilo mangieh jo mangisie yang artinya pekerjaan orang sumando tersebut sering membuat orang lain tersinggung karena selalu menyindir dan menggunjingkan orang lain. Sifat ini tampak dalam pergaulan. Mana kala kaum kerabat atau teman sedang berkumpul dan ia berada di dalamnya, maka tipe ini akan terlihat.

Urang sumando langau ijau.

Langau ijau adalah lalat hijau seekor binatang yangmenebar penyakit dan sangat dibenci orang minang. Urang sumando yang diberi gelar seperti adalah orang sumando yang menjadi pangka bala atau pangkal masalah orang kampung. Tipe ini suka mengadu domba atau menjadi pangkal masalah yang terjadi dalam kampung. Misalnya petinggi kampung yang selingkuh sehingga sangat memalukan masyarakat.

Urang sumando niniak mamak.

Karakter yang terakhir ini berbeda dengan karakter sebelumnya. Ini adalah contoh karakter yang mulia bagi orang kampung. Niniak mamak adalah sebutan untuk orang yang terpandang dalam adah gadang. Ia merupakan tempat lawan baiyo atau tempat bermusyawarah. Urang sumando yang memiliki karakter seperti niniak mamak ini adalah urang sumando yang memiliki ilmu yang tinggi, tidak sombong, berwibawa. Sehingga dijuluki dengan karakter seperti niniak mamak. Keberadaannya menjadi pemecah masalah bukan pembuat masalah.

#caritolamakmakrajosamponojosumando

#belajarsepanjanghayat

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tarimo kasih banyak buk...alah dapek maulang kaji baliak...salam

17 Oct
Balas



search

New Post