#tantanganhari1

#gurusiana

Selasa, 2 desember 2020 menjadi hari terakhir pernikahan ini. Seorang perempuan telah sah menjadi wanita hebat. Kalian tau, berapa usiaku? Tidak muda lagi, bisa dibilang paruh baya, lima puluh lima tahun. Sudah bercucu dan berminantu.

Sebagian orang menyayangkan keputusan itu. Mereka beropini, menasehati. Mengalah saja, toh hanya sebentar. Nanti juga akan kembali padamu. Mengapa Kau yang mengalah? Rebut, rebut Dia kembali. Kau yang membentuknya, masa iya sekarang lepas saja.

Ah ... sungguh nasehat dan opini yang seharusnya. Sayang, mereka tak jadi Aku. Mereka tak tau rasa sakit dan perih ini bagaimana kuadukan pada Sang Khalik. Aku berterima kasih pada mereka, tapi keputusan telah diambil. Biarlah, Akupun berhak bahagia, walau mungkin usiaku tak muda lagi.

Poligami, perselingkuhan, pengkhianatan dan perceraian hanya kusaksikan melalui ftv di channel yang terkenal dengan ikon ikak terbangnya. Aku suka juga mengikuti ftv yang hadir tiga kali sehari itu. Aku menonton dan menikmati setiap alur ceritanya sembari mengasuh cucu. Aktifitas kebanyakan wanita paruh baya, kurasa begitu.

Hari ini, tak kusangka jalan hidupku ternyata sama dengan ftv yang saban hari kutonton sambil mengunyah peyek itu. Suami menikah siri selama dua tahun, meminjam uang pada bank dalam jumlah cukup besar menggunakan identitasku. Dia memberikan semua uang tersebut pada perempuan itu, merancang hari tua dengan membangun ruko. Linda, karma menantimu.

Dua tahun aku dibohongi, ditipu dan dikhianati. Cukup beralasan bukan keputusanku. Toh, selama ini Aku tak benar-benar bahagia dengannya. KDRT dan diselingkuhi acap kali hadir.

Baiklah, selamat menikmati rumitnya berumah tangga dan selamat untuk diriku yang mampu memerdekan jiwa dan perasaan.

♥️♥️♥️♥️

Sejatinya dalam hidup tak ada yang selalu mulus. Pasti ada kerikil dan batu yang siap menghadang. Bersyukur adalah kunci keutamaan menjalani hidup dengan damai.