Belajar dari Penjual Jeruk (9)
Sepulang kantor saya langsung ke pasar membeli buah kesukaan Pak suami, jeruk. Tadi pagi Pak suami sudah pesan agar dibelikan jeruk karena stok di rumah sudah habis. Saat sampai di tempat buah langganan ternyata penjualnya tidak ada. Namun jeruk masih menggunung di mejanya.
"Pak, si Asep kemana ya?." Saya bertanya kepada penjual di sampingnya.
"Oh, mungkin lagi sholat Zuhur di mesjid bu, sebentar lagi juga datang," jawab si Bapak.
Saya memutuskan untuk menunggu, karena yakin sebentar lagi dia akan datang. Beberapa saat kemudian datang beberapa orang pembeli. Namun mereka pergi saja saat saya katakan kalau penjualnya sedang sholat.
Sempat terlintas dipikiran saya, kalau dia meninggalkan dagangan selama ini, tentu ia akan kehilangan banyak pembeli. Bagaimana dengan tumpukan jeruk ini?
Tidak berapa lama datanglah Asep si penjual jeruk tersebut.
"Ehh, Ibu, maaf menunggu lama," ucapnya ramah.
"Berapa kilo jeruknya, Bu?"
"Seperti biasa, Sep, dua kilo saja."
Entah dari Mana datangnya, tiba-tiba saya ingin membeli lebih.
"Tambah dua kilo lagi ya Sep." Saya meminta Asep untuk menimbang dua kilo jeruk lagi untuk dibawa ke rumah mertua nanti.
Entah dari mana datangnya, tiba-tiba banyak pembeli menyerbu lapak jeruk Asep. Padahal tadi saya hanya sendirian menunggunya. Terlihat juga dua pembeli yang sebelumnya datang namun pergi lagi.
Masya Allah...
Begitu banyak pedagang yang rela meninggalkan sholat demi menunggui pembeli yang belum tentu datang. Berbeda dengan Asep ini, ia rela meninggalkan dagangannya demi melaksanakan perintah Allah. Saat saya tanyakan, kenapa ia mau meninggalkan dagangannya? Jawabannya simpel, "Rezky datangnya dari Allah, gak akan pernah ketukar."
Jika ingin mendapatkan rezky maka dekatlah dengan sang pemberi rezky tersebut.
Saya hanya diam, karena merasa tertampar dengan jawabannya. Sungguh, anak muda yang patut dijadikan contoh.
Angkat topi untukmu, Asep.
Rumahku, 3 February 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Jika ingin mendapatkan rezky maka dekatlah dengan sang pemberi rezky tersebut....nasehat yg bijak
Ulasannya inspiratif dan motivatif Bu Desy. Sukses selalu. Sudah saya follow Bu. Bila berkenan follow back.
Aamiin ya Robbal'alamiin. Terima kasih Bu Umi. Sukses juga buat ibu. Sudah saya follback ya bu