Gulai pucuk ubi atau daun singkong merupakan makanan kesukaan suami. Saat makan dengan gulai tersebut, makannya akan lahap sekali. Sampai-sampai tak nampak orang yang lewat di belakang rumah...hehehe

Namun, gulai pucuk ubi yang paling disukainya adalah buatan amak mertua. Pernah aku buat dengan resep ala-ala aku sendiri. Ternyata rasanya tidak seenak buatan amak.

Kemarin malam, kami ke rumah amak. Sambil ngobrol kesana kemari, sampailah topik pembicaraan pada rahasia gulai pucuk ubi ala beliau.

Ternyata membuatnya sangat simpel sekali.

Pertama, siapkan santan dari satu butir kelapa. Satu ikat daun ubi atau singkong. 30 buah atau 1/2 ons cabe keriting. 8 siung bawang merah. 1/2 ruas kunyit. Satu lembar daun kunyit. Satu batang serei. Dua helai daun salam. Dua helai daun jeruk. Teri secukupnya. Satu gelas kecil biji petai cina. 10 buah jengkol potong menjadi dua bagian lalu rebus. Jika tidak suka petai cina dan jengkol, boleh di skip ya.

Selanjutnya, haluskan cabe, bawang dan kunyit. Masukkan ke dalam santan. Tambahkan daun kunyit, serei, daun salam dan daun jeruk. Cuci bersih biji petai cina dan teri. Campurkan ke dalam santan. Masak dengan api sedang. Aduk terus jangan sampai santannya pecah.

Setelah santan mendidih dan setengah matang, masukkan jengkol yang telah direbus dan daun singkong yang telah dicuci bersih.

Aduk rata. Tunggu sampai daun ubi matang. Koreksi rasa.

Gulai pucuk ubi ala amak mertua siap dihidangkan.

Selamat menikmati. Habis makan jangan lupa gosok gigi, ya. Biar ndak bau jengkol.... hehehe

Rumahku, 20 Oktober 2020