Berbahagialah,  tanpa harus ada orang yang terluka di dalamnya.  Tertawalah,  tanpa ada seseorang yang menitikkan air mata karenanya. (Joel Pasbar) 

Jatuh cinta.  Semua orang pernah merasakannya. Ada yang rela mengorbankan diri, saudara,  teman karib, dengan dalih cinta. 

Benar kata orang-orang,  cinta itu buta dan tuli. Ia tidak memilih tempat untuk jatuh. Bahkan tidak mau melihat dan mendengar apapun kejelekan cinta.  Apalagi cinta yang datang mengendap diam-diam agar tidak diketahui.  

Seseorang yang sudah punya kekasih misalnya, kadang jatuh cinta kepada orang lain yang mungkin juga sudah punya kekasih. Itulah cinta yang salah. Berbahagia diatas air mata orang lain. 

Berhati-hatilah,  apa yang kau tanam hari ini,  itulah yang kau tuai nanti.  Hari ini kau curi sebongkah hati yang telah bertuan.  Nantipun bongkahan itu akan berpindah ke pelukan yang lain.  

Sakit, perih, luka.  Itulah yang akan kau rasakan. 

Cinta yang sesungguhnya adalah cinta kepad Robb mu. 

Jagalah hati yang telah menghalalkanmu.  

Jangan lagi kau coba mencuri bongkahan yang telah lebih dulu dihalalkan orang lain. 

Kini,  kau mungkin belum merasakan perihnya. Karena kau sedang dimabuk racun asmara berkedok cinta.  

Tapi nanti,  kau sendiri yang akan merasakan pahitnya pil pengkhianatan. 

Camkan... itu. 

Keluarlah dari lumpur yang berwujud kolam madu ini selagi masih ada waktu. Sebelum kau benar-benar jatuh. 

Rumahku, 12 Februari 2022