Lapek Sagan
Lapek Sagan
Saat berada di perantauan hal yang sangat dirindukan dari kampung halaman adalah kulinernya.
Itulah yang dirasakan oleh sahabat saya, Ndaru Prapti yang sekarang sedang mendapatkan tugas belajar di Negara Paman Syam, Amerika.
Ndaru dan keluarga kecilnya berangkat ke Amerika tiga tahun yang lalu, tepatnya Bulan Juli 2016 untuk melanjutkan studynya ke jenjang S2. Ibu dari dua orang putri cantik ini memilih jurusan Early Childhood Education atau Pendidikan Anak Usia Dini, sesuai dengan tugasnya sebagai Penilik PAUD.
Setelah menyelesaikan program Magisternya, Ndaru kembali mendapatkan bea siswa Full Bright untuk langsung melanjutkan ke Program S3. Itu artinya ia harus menetap lebih lama lagi di negara empat musim tersebut.
Saat kami berkomunikasi melalu whatApps, hal yang selalu dirindukannya adalah masakan padang, walaupun ia bukan asli Padang. Mak dan Bapaknya asli Jogjakarta namun mereka telah hijrah ke Padang saat Ndaru dan adik-adiknya masih kecil. Sehingga ia lebih terbiasa dengan masakan pedas dari pada manis.
Saat saya membagikan tulisan tentang Lapek Ubi Kayu di media sosial beberapa hari yang lalu, Ndaru meminta saya untuk menuliskan tentang cara membuat lapek sagan. Karena is sangat suka dan rindu dengan makanan tradisonal yang berbahan dasar beras ketan ini.
Hari ini saya khusus menuliskan cara membuat lapek sagan untuk memenuhi permintaan sahabat saya Ndaru Prapti.
Lapek sagan merupakan penganan tradisional yang terbuat dari beras ketan dengan campuran pisang, kelapa dan gula. Berikut bahan dan cara pembuatannya.
Bahan-bahan yang digunakan :
- 1/2 liter beras ketan
- 10 buah pisang kepok/batu/ambon ukuran sedang
- 1/2 buah kelapa parut
- 1/2 sdt garam
- Secukupnya gula klo krg manis
- Daun pisang untuk membungkus adonan
Cara membuatnya :
Cuci beras ketan, kupas dan hancurkan pisang sampai halus. Campurkan semua bahan dalam satu wadah. Aduk rata. Koreksi rasa jika kurang manis tambahkan sedikit gula pasir.
Bersihkan daun pisang dan diang atau panaskan diatas kompor biar mudah digulung.
Potong daun sesuai ukuran kemudian masukan 2-3 sendok adonan sesuai ukuran daun. Bungkus adonan dengan cara melipat kedua sisinya. Lakukan sampai adonan habis.
Panaskan air dalam kukusan. Setelah mendidih, masukan adonan yang telah dibungkus tadi masak selama 30 sampai 45 menit atau sampai matang. Ambil satu buah lapek untuk mengecek kematangannya. Jika dirasa sudah matang, angkat dan siap disajikan.
Proses mengukus lapek sagan agak lebih lama dari lapek ubi, karena bahan dasarnya beras ketan dan butuh waktu sampai ia benar-benar matang.
Selamat mencoba.
Semoga bermanfaat.
Rumahku, 6 Juni 2019
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah enak ndak itu Bund. Aku tahunya di Cikarang namanya pais pisang, hehehe. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Wuenak banget bund, makan satu langsung kenyang, secara isinya karbo semua, bisa gagal diet ini.... hehehe Sukses selalu Bunda. Barakallah
Sepertinya enak Uni...Apakah rasanya seperti lemet...Jadi ngiler nih...hi..hi...
Enak mbak, ada manis-manisnya....he..he.he masih saudaranya lemet..
ondeee mandeee, itu bana nan awak suko Uni, mintaklah ciek
Jadi takana kampuang yo uni. Baliek lah ka solok bia dibuek an lapek sagan. Sukses selalu Uni Anies. Barakallah