Media tanam atau metan menjadi faktor penentu pertumbuhan aglaonema. Kita bisa menggunakan campuran media apa saja, terutama yang tersedia di sekitar rumah. Seperti sekam padi mentah, sekam bakar, cocopeat, pakis cacah, pasir malang dan sebagainya.

Metan aglaonema harus poros, artinya tidak padat agar tidak menyimpan air dalam waktu yang lama. Jika metannya padat dan menyimpan air, akarnya akan cepat busuk.

Bagaimana cara membuat metan yang baik?

Pertama, siapkan satu bagian tanah humus atau tanah kebun, satu bagian pupuk kandang, satu bagian sekam bakar dan dua bagian sekam mentah. Jika tidak ada sekam bakar maka sekam mentahnya jadi tiga bagian.

Aduk semua bahan sampai benar-benar tercampur rata. Masukkan media yang telah diaduk kedalam karung.

Siram media dengan larutan air yang telah dicampur dengan fungisida atau anti jamur. Larutkan setengah sendok teh fungisida untuk lima liter air. Fungisida bisa menggunakan merek apa saja. Kalau saya biasanya memakai antrachol.

Siramkan ke media sampai merata dan benar-benar basah.

Tutup karung dengan rapat. Diamkan media selama kurang lebih satu minggu. Selanjutnya media dapat digunakan.

Jika didaerah teman-teman tidak ada sekam, bisa diganti dengan pakis cacah atau daun bambu yang dipotong kecil. Intinya, media tanam aglaonema itu harus poros.

Bagaimana cara membuktikan kalau media yang kita buat itu sudah poros?

Masukkan media ke dalam pot, lalu siram. Jika air turun dengan cepat dari lubang-lubang pot, itu artinya media sudah poros dan bagus untuk tanaman aglaonema.

Selamat mencoba, semoga bermanfaat.

Kota Solok, 17 Oktober 2020